Iklan
Iklan
Pertanyaan
Cermati petikan cerita berikut untuk menjawab soal nomor 3—5.
"Sebentar lagi panas terik Mbah," kata seorang kuli bangunan yang mengaduk pasir dan semen. Kini sedang ketigo (musim kemarau). Kalau yang nyangkut tidak diambil, sebentar lagi kering. "Biar nanti saya bantu mengambilnya, Mbah," kata kuli yang lain. Mbah Jum mendengar komentar itu, tetapi tidak peduli. Dia terus menengadah. Terus mengait dan ranting berdaun waru terus beriatuhan. Di sana, di dekat, tersangkut di pagar seng, lalu ada yang menimpa dirinya. Masih terus saja Mbah Jum menengadah. Untuk mendapat uang paling sedikit Rp3.000,00 timbunan ranting harus menggunung setinggi lututnya. Selembar daun dihargai tiga puluh rupiah. Meskipun di bawah lipatan pakaian di kardus, masih tersimpan beberapa ribu rupiah sisa upah membantu dapur kondangan. Lalu, dia ingin membeli kain bercorak parang yang sudah lama ia idam-idamkan.
(Daun Waru di Samirono, Nh. Dini)
Watak tokoh Mbah Jum yang tidak tergambar dalam petikan novel tersebut adalah . . . .
mandiri
rajin
pekerja keras
hemat
rajin menabung
Iklan
N. Puspita
Master Teacher
88
5.0 (4 rating)
Aliffia
Mudah dimengerti
Iklan
Iklan
RUANGGURU HQ
Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860
Produk Ruangguru
Bantuan & Panduan
Hubungi Kami
©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia