Jawaban yang tepat dari pertanyaan diatas adalah B.
Untuk lebih detailnya, yuk pahami penjelasan berikut:
Pemberontakan DI/TlI di Aceh dipimpin oleh Daud Beureueh. Daud Beureueh adalah gubernur militer di wilayah Aceh semasa perang kemerdekaan. Namun setelah perang kemerdekaan usai dan Indonesia kembali ke dalam bentuk negara kesatuan pada tahun 1950, Aceh yang sebelumnya menjadi daerah istimewa diturunkan statusnya menjadi keresidenan di bawah Provinsi Sumatra Utara. Kebijakan tersebut ditentang oleh Daud Beureueh. Pada tanggal 20 September 1953, Daud Beureueh mengeluarkan maklumat tentang penyatuan Aceh ke dalam Negara Islam Indonesia yang dipimpin Kartosuwiryo.
Untuk menumpas pemberontakan tersebut, pemerintah mengadakan dua pendekatan, yaitu pendekatan persuasif dan operasi militer. Pendekatan persuasif di lakukan dengan mengembalikan kepercayaan rakyat kepada pemerintah, sedangkan operasi militer dilakukan untuk menghancurkan kekuatan bersenjata DI/TlI. Dengan dua pendekatan tersebut, pemerintah berhasil memulihkan kepercayaan rakyat dan berhasil menciptakan keamanan rakyat Aceh.
Pada tanggal 17-21 Desember· 1962, diadakan musyawarah kerukunan rakyat Aceh. Adanya musyawarah tersebut merupakan gagasan dari Pangdam Iskandar Muda, yaitu Kolonel M. Yasin, yang didukung oleh tokoh pemerintah daerah dan masyarakat Aceh. Hasil musyawarah tersebut pemerintah menawarkan amnesti kepada Daud Beureueh asalkan Daud Beureueh bersedia kembali ke tengah masyarakat. Dengan kembalinya Daud Beureueh ke tengah masyarakat menandai berakhirnya pemberontakan DI/TlI.