Iklan

Pertanyaan

Tuliskan rumus kimia senyawa/ion kompleks berikut! f. raksa(II) diamintetrasianokromat(II) g. heksaaminkromium(III) fosfat h. ion heksaaminmangan(III) i. ion tetraaminkuprat(I) j. tetraamintembaga(I) heksaklorokobaltat(II)

Tuliskan rumus kimia senyawa/ion kompleks berikut!
f. raksa(II) diamintetrasianokromat(II)
g. heksaaminkromium(III) fosfat
h. ion heksaaminmangan(III)
i. ion tetraaminkuprat(I)
j. tetraamintembaga(I) heksaklorokobaltat(II)

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

03

:

13

:

33

Klaim

Iklan

A. Acfreelance

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Jawaban

rumus senyawa/ion kompleks dapat ditentukan dengan memperhatikan aturan-aturan penamaan senyawa/ionkompleks.

rumus senyawa/ion kompleks dapat ditentukan dengan memperhatikan aturan-aturan penamaan senyawa/ion kompleks.

Pembahasan

Aturan tata nama senyawa/ion kompleks adalah sebagai berikut. Ion kompleks diberi nama ‘ion’. Nama senyawa kompleks: nama kation + nama anion. Jumlah ligan – nama ligan – nama atom pusat (biloks). Jumlah ligan: 1 = mono; 2 = di; 3 = tri; 4 = tetra; 5 = penta; 6 = heksa. Nama ligan ditambah dengan akhiran : Ligan – ligan yang berakhiran -ida diganti dengan –o Ligan – ligan yang berakhiran -it atau -at diganti dengan -ito dan -ato Ligan netral diberi nama sesuai nama molekulnya (dalam bahasa latin) Jika ligannya lebih dari satu jenis, urutan sesuai dengan urutan abjad. Nama atom atau ion pusat: Jika ion kompleksnya bermuatan negatif, nama atom pusat diberi akhiran –at. Jika ion kompleksnya tidak bermuatan atau bermuatan positif, tidak ditambah akhiran. Bilangan oksidasi atom pusat ditulis dengan angka romawi dalam kurung setelah nama atom pusat. Penentuan rumus senyawa tersebut adalah sebagai berikut. Raksa(II) diamintetrasianokromat(II) Raksa(II) diamintetrasianokromat(II) adalah senyawa, dimana sesuai aturan penamaan kation dituliskan terlebih dahulu baru kemudian diikuti dengan anionnya. Oleh sebab itu, raksa(II) merupakan kationnya, sedangkandiamintetrasianokromat(II) sebagai anionnya. Untuk kationnya, raksa(II) merupakan kation dengan rumus kimia Hg 2 + . Untuk anionnya, diamin berarti terdapat 2 ligan amino ( NH 3 ​ ), tetrasiano berarti terdapat 4 ligan siano ( CN − ), kromat(II) berarti atom pusatnya adalah Cr 2 + . Penentuan bilangan oksidasi/muatan dari anionnya adalah sebagai berikut. [ Cr ( NH 3 ​ ) 2 ​ ( CN ) 4 ​ ] ​ = = = ​ 1 × biloks Cr + 2 × BO NH 3 ​ + 4 × BO CN − 2 + ( 2 × 0 ) + ( 4 × ( − 1 )) − 2 ​ Dengan demikian, rumus senyawa kompleksnya adalah Hg [ Cr ( NH 3 ​ ) 2 ​ ( CN ) 4 ​ ] . heksaaminkromium(III) fosfat Cr ( NH 3 ​ ) 6 ​ = ( + 3 ) + 0 = + 3 PO 4 3 − ​ = − 3 Rumus senyawa [ Cr ( NH 3 ​ ) 6 ​ ] PO 4 ​ ion heksaaminmangan(III) [ Mn ( NH 3 ​ ) 6 ​ ] = ( + 3 ) + 0 = + 3 Rumus senyawa [ Mn ( NH 3 ​ ) 6 ​ ] + 3 ion tetraaminkuprat(I) [ Cu ( NH 3 ​ ) 4 ​ ] = ( + 1 ) + 0 = + 1 Rumus senyawa [ Cu ( NH 3 ​ ) 4 ​ ] + tetraamintembaga(I) heksaklorokobaltat(II) [ Cu ( NH 3 ​ ) 4 ​ ] = ( + 1 ) + 0 = + 1 [ Co ( Cl ) 6 ​ ] = ( + 2 ) + ( − 6 ) = − 4 Rumus senyawa [ Cu ( NH 3 ​ ) ] 4 ​ [ Co Cl 6 ​ ] Jadi, rumus senyawa/ion kompleks dapat ditentukan dengan memperhatikan aturan-aturan penamaan senyawa/ionkompleks.

Aturan tata nama senyawa/ion kompleks adalah sebagai berikut.

  1. Ion kompleks diberi nama ‘ion’.
  2. Nama senyawa kompleks: nama kation + nama anion.
    Jumlah ligan – nama ligan – nama atom pusat (biloks).
  3. Jumlah ligan: 1 = mono; 2 = di; 3 = tri; 4 = tetra; 5 = penta; 6 = heksa.
  4. Nama ligan ditambah dengan akhiran :
    Ligan – ligan yang berakhiran -ida diganti dengan –o
    Ligan – ligan yang berakhiran -it atau -at  diganti dengan -ito  dan -ato 
    Ligan netral diberi nama sesuai nama molekulnya (dalam bahasa latin) 
  5. Jika ligannya lebih dari satu jenis, urutan sesuai dengan urutan abjad.
  6. Nama atom atau ion pusat:
    Jika ion kompleksnya bermuatan negatif, nama atom pusat diberi akhiran –at.
    Jika ion kompleksnya tidak bermuatan atau bermuatan positif, tidak ditambah akhiran.
  7. Bilangan oksidasi atom pusat ditulis dengan angka romawi dalam kurung setelah nama atom pusat.

Penentuan rumus senyawa tersebut adalah sebagai berikut.

  • Raksa(II) diamintetrasianokromat(II)
    Raksa(II) diamintetrasianokromat(II) adalah senyawa, dimana sesuai aturan penamaan kation dituliskan terlebih dahulu baru kemudian diikuti dengan anionnya. Oleh sebab itu, raksa(II) merupakan kationnya, sedangkan diamintetrasianokromat(II) sebagai anionnya.
    Untuk kationnya, raksa(II) merupakan kation dengan rumus kimia .
    Untuk anionnya, diamin berarti terdapat 2 ligan amino (), tetrasiano berarti terdapat 4 ligan siano (), kromat(II) berarti atom pusatnya adalah .
    Penentuan bilangan oksidasi/muatan dari anionnya adalah sebagai berikut.
      
    Dengan demikian, rumus senyawa kompleksnya adalah .
     
  • heksaaminkromium(III) fosfat
         
     
  • ion heksaaminmangan(III)
        
     
  • ion tetraaminkuprat(I)
        
     
  • tetraamintembaga(I) heksaklorokobaltat(II)
      

Jadi, rumus senyawa/ion kompleks dapat ditentukan dengan memperhatikan aturan-aturan penamaan senyawa/ion kompleks.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

3

Iklan

Pertanyaan serupa

Tuliskan rumus kimia dari: A. kloronitrotetraamminkobalt(III) sulfat; B. tetraamminkarbonatokobalt(III) nitrat; C. ion tetraaquodisianobesi(III); D. ion tetraamminoksalatonikel(II); E. ...

120

5.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia