Pada masa kependudukan militer Jepang di Indonesia, Jepang banyak membentuk berbagai organisasi. Ternyata terdapat beberapa persamaan dan perbedaan antara organisasi bentukan Jepang dengan organisasi yang didirikan oleh bangsa Indonesia saat ini.
Untuk persamaan, baik organisasi bentukan Jepang maupun organisasi yang didirikan Indonesia saat ini sama-sama dipimpin oleh kaum cendekiawan. Contohnya adalah organisasi Pusat Tenaga Rakyat (PUTERA) yang dipimpin oleh Empat Serangkai yang merupakan kaum cendekiawan. Selain itu, organisasi bentukan Jepang dan organisasi Indonesia hari ini juga sama-sama sudah memiliki visi dan misi yang jelas serta tidak bersifat kedaerahan, melainkan nasional.
Sedangkan perbedaannya terletak pada tujuannya. Organisasi bentukan Jepang bertujuan untuk membantu pemerintahan militer Jepang ketika menghadapi Perang Dunia II, sementara organisasi Indonesia pada hari ini tidak didirikan untuk menghadapi sebuah perang. Selain itu, pada organisasi bentukan Jepang, para tokoh menyebarkan nasionalisme Indonesia secara sembunyi-sembunyi seperti yang dilakukan Empat Serangkai yang memanfaatkan posisi mereka dalam PUTERA. Tentu hal ini berbeda dengan organisasi Indonesia yang secara terang-terangan menyebarkan nasionalisme Indonesia.
Jadi, persamaan antara organisasi bentukan Jepang dan organisasi bentukan Indonesia pada saat ini adalah sama-sama dipimpin kaum cendekiawan, memiliki visi dan misi yang jelas, serta tidak bersifat kedaerahan. Sementara perbedaannya terletak pada tujuan dan cara menyebarkan rasa nasionalisme terhadap bangsa Indonesia.