Iklan

Iklan

Pertanyaan

Bacalah kutipan fabeI berikut!


    "Hai Burung, kenapa kau tidak mau keluar dan menikmati hujan? Apakah kau takut bulumu basah? Atau apakah kau takut karam ke dalam bak ibarat Semut? Ataukah memang kau tidak sanggup menikmati indahnya hujan ibarat ikan?" Sesudah berkata demikian, Ulu tertawa kencang-kencang.

....

    "Ulu, tidakkah kau tahu bahwa Sang Pencipta menciptakan kita dengan keunikan yang tidak sama-beda? Aku tidak sanggup berenang sepertimu dan ikan, tetapi saya sanggup terbang mengitari angkasa," burung kembali berkata dengan bijak. "Itulah yang kumaksud, Ulu. Kita masing-masing mempunyai kelebihan sendiri-sendiri. Semut tidak sanggup berenang sepertimu, tetapi ia sanggup menyusup ke tempat-tempat kecil yang tidak sanggup kau lewati. Ikan tidak sanggup melompat-lompat sepertimu, tetapi ia bernapas di bawah air. Kamu tidak seharusnya menghina mereka!" space 

Tuliskan karakter tokoh Ulu dan burung beserta buktinya!

Tuliskan karakter tokoh Ulu dan burung beserta buktinya! space 

Iklan

S. Nurjannah

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Jember

Jawaban terverifikasi

Jawaban

karakter tokoh Ulu adalah bijaksana dan karakter tokoh burung adalah suka mengejek.

karakter tokoh Ulu adalah bijaksana dan karakter tokoh burung adalah suka mengejek.space

Iklan

Pembahasan

Tokoh adalah pelaku dalam sebuah cerita. Tokoh dalam cerita memiliki karakter-karakter tertentu. Karakter merupakan penggambaran sifat seorang tokoh dalam cerita. Watak tokoh dalam cerita ditunjukkan oleh tokoh, seperti ada sifat yang baik/protagonis dan ada yang buruk/antagonis. Karakter tokoh dapat disimpulkan dari penggambaran fisik, penggambaran tindakan tokoh, dialog tokoh, monolog, atau komentar/narasi penulis terhadap tokoh. Berdasarkan kutipan, teks tersebut berisi cerita yang terdapat tokoh Ulu dan burung. Tokoh Ulu memiliki watak bijaksana. Hal itu dibuktikan dari dialog tokoh yaitu "Ulu, tidakkah kau tahu bahwa Sang Pencipta menciptakan kita dengan keunikan yang tidak sama-beda? Aku tidak sanggup berenang sepertimu dan ikan, tetapi saya sanggup terbang mengitari angkasa," burung kembali berkata dengan bijak. "Itulah yang kumaksud, Ulu. Kita masing-masing mempunyai kelebihan sendiri-sendiri. Semut tidak sanggup berenang sepertimu, tetapi ia sanggup menyusup ketempat-tempat kecil yang tidak sanggup kau lewati. Ikan tidak sanggup melompat-lompat sepertimu, tetapi ia bernapas di bawah air. Kamu tidak seharusnya menghina mereka!" Dalam dialog tersebut, Ulu berkata bijak bahwa Sang Pencipta menciptakan keunikan masing-masing. Tokoh burung memiliki watak suka mengejek. Hal itu dibuktikan dari dialog tokoh yaitu "Hai Burung, kenapa kau tidak mau keluar dan menikmati hujan? Apakah kau takut bulumu basah? Atau apakah kau takut karam ke dalam bak ibarat Semut? Ataukah memang kau tidak sanggup menikmati indahnya hujan ibarat ikan?" Sesudah berkata demikian, Ulu tertawa kencang-kencang. Dalam dialog tersebut, burung mengejek Ulu yang tidak mau keluar dan menikmati hujan. Burung mengejek Ulu dengan tertawa sangat kencang. Dengan demikian, karakter tokoh Ulu adalah bijaksana dan karakter tokoh burung adalah suka mengejek.

Tokoh adalah pelaku dalam sebuah cerita. Tokoh dalam cerita memiliki karakter-karakter tertentu. Karakter merupakan penggambaran sifat seorang tokoh dalam cerita. Watak tokoh dalam cerita ditunjukkan oleh tokoh, seperti ada sifat yang baik/protagonis dan ada yang buruk/antagonis. Karakter tokoh dapat disimpulkan dari penggambaran fisik, penggambaran tindakan tokoh, dialog tokoh, monolog, atau komentar/narasi penulis terhadap tokoh.
Berdasarkan kutipan, teks tersebut berisi cerita yang terdapat tokoh Ulu dan burung. Tokoh Ulu memiliki watak bijaksana. Hal itu dibuktikan dari dialog tokoh yaitu "Ulu, tidakkah kau tahu bahwa Sang Pencipta menciptakan kita dengan keunikan yang tidak sama-beda? Aku tidak sanggup berenang sepertimu dan ikan, tetapi saya sanggup terbang mengitari angkasa," burung kembali berkata dengan bijak. "Itulah yang kumaksud, Ulu. Kita masing-masing mempunyai kelebihan sendiri-sendiri. Semut tidak sanggup berenang sepertimu, tetapi ia sanggup menyusup ketempat-tempat kecil yang tidak sanggup kau lewati. Ikan tidak sanggup melompat-lompat sepertimu, tetapi ia bernapas di bawah air. Kamu tidak seharusnya menghina mereka!" Dalam dialog tersebut, Ulu berkata bijak bahwa Sang Pencipta menciptakan keunikan masing-masing.
Tokoh burung memiliki watak suka mengejek. Hal itu dibuktikan dari dialog tokoh yaitu "Hai Burung, kenapa kau tidak mau keluar dan menikmati hujan? Apakah kau takut bulumu basah? Atau apakah kau takut karam ke dalam bak ibarat Semut? Ataukah memang kau tidak sanggup menikmati indahnya hujan ibarat ikan?" Sesudah berkata demikian, Ulu tertawa kencang-kencang. Dalam dialog tersebut, burung mengejek Ulu yang tidak mau keluar dan menikmati hujan. Burung mengejek Ulu dengan tertawa sangat kencang.

Dengan demikian, karakter tokoh Ulu adalah bijaksana dan karakter tokoh burung adalah suka mengejek.space

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

9

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Berdasarkan cerita di atas, jelaskan pesan moral yang terkandung dalam cerita tersebut!

1

1.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia