Pendapat Henry Le Chatelier yang dikenal sebagai hipotesis atau prinsip Le Chatelier, yang berbunyi “Jika dalam sistem kesetimbangan dinamis dilakukan gangguan, maka akan terjadi pergeseran kesetimbangan dan membentuk kesetimbangan baru sehingga perubahan menjadi sekecil
mungkin”.
Perubahan yang dimaksud meliputi tiga hal, yaitu perubahan molaritas baik produk maupun reaktan, perubahan suhu, dan perubahan
tekanan.
Pada reaksi endoterm berikut

- Perubahan suhu
Bila pada sistem kesetimbangan suhu dinaikkan, maka kesetimbangan reaksi akan bergeser ke arah yang membutuhkan kalor (ke arah reaksi endoterm). Bila pada sistem kesetimbangan suhu diturunkan, maka kesetimbangan reaksi akan bergeser ke arah yang membebaskan kalor (ke arah reaksi eksoterm).
Reaksi di atas bersifat endoterm (menyerap panas), maka ketika suhu dinaikkan kesetimbangan akan bergeser ke kanan (ke arah endoterm) sedangkan ketika suhu diturunkan kesetimbangan akan bergeser ke kiri (ke arah eksoterm).
- Perubahan tekanan
Jika dalam suatu sistem kesetimbangan dilakukan aksi yang menyebabkan perubahan volume (bersamaan dengan perubahan tekanan), maka dalam sistem akan mengadakan reaksi berupa pergeseran kesetimbangan sebagai berikut.
a. Jika tekanan diperbesar (volume diperkecil), maka kesetimbangan akan bergeser ke arah jumlah koefisien reaksi
kecil.
b. Jika tekanan diperkecil (volume diperbesar), maka kesetimbangan akan bergeser ke arah jumlah koefisien reaksi
besar.
Pada reaksi di atas, jumlah mol reaktan lebih kecil jumlah mol produk, maka adanya penambahan tekanan akan menyebabkan kesetimbangan bergeser ke
kiri.
- Perubahan molaritas (konsentrasi)
Apabila dalam sistem kesetimbangan homogen, konsentrasi salah satu zat diperbesar, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah yang berlawanan dari zat tersebut. Sebaliknya, jika konsentrasi salah satu zat diperkecil, maka kesetimbangan akan bergeser ke pihak zat tersebut. Bila zat diencerkan dengan menambah air pada sistem, maka kesetimbangan bergeser pada jumlah molekul
terbanyak.
Pengaruh pengurangan gas hidrogen akan menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kanan, yaitu ke arah
produk.
Jadi, pengaruh gangguan berikut terhadap kesetimbangan
adalah
a. suhu dinaikan, kesetimbangan bergeser ke arah endoterm
(kanan)
b. suhu diturunkan, kesetimbangan bergeser ke arah eksoterm
(kiri)
c. tekanan dinaikan, kesetimbangan bergeser ke
kiri.
d. gas hidrogen
dikurangi, kesetimbangan bergeser ke
kanan.