Perkembangan teknologi luar angkasa dari Amerika Serikat dan Uni Soviet pasca Perang Dingin terus berlanjut hingga kini.
Untuk lebih jelasnya, yuk pahami penjelasan berikut:
Perang Dingin identik dengan persaingan teknologi, atau pencapaian-pencapaian di bidang lain dari blok timur dan blok barat. Salah satunya adalah perkembangan teknologi luar angkasa. Pada 1957, Uni Soviet lebih dahulu unggul dalam penerbangan antariksa berkat keberhasilannya meluncurkan satelit yang pertama dengan nama Sputnik I. Amerika Serikat kemudian menyusul dengan meluncurkan satelit pertamanya yang diberi nama Explorer I pada 1958.
Perang Dingin berakhir pada 1991 yang ditandai dengan runtuhnya Uni Soviet. Setelahnya, pangkalan peluncuran Uni Soviet dimiliki oleh Rusia. Meskipun pangkalan peluncuran dimiliki oleh Rusia, namun letak pangkalannya terletak di wilayah Kazakhstan. Hal ini memaksa Rusia untuk membayar sewa kepada Kazakhstan.
Lain halnya dengan Uni Soviet, Amerika Serikat tetap berdiri dan terus mengembangkan teknologi luar angkasanya. Tetapi, teknologi luar angkasa juga berkembang di negara-negara lain. Misalnya, Tiongkok berhasil mengirim manusia ke orbit dengan Roket Long March 2F yang membawa kapsul Shenzhou V.