Iklan

Iklan

Pertanyaan

Pendidikan Indonesia di Tengah Pandemi Covid-19


    Pandemi Covid-19 yang melanda di Indonesia membawa dampak serius pada segala aspek kehidupan. Satu di antara dampak pandemi tersebut yaitu perubahan aktivitas belajar mengajar menjadi sistem pembelajaran daring (online learning). Pembelajaran daring ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 agar tidak semakin meluas. Program ini dilakukan oleh semua jenjang pendidikan, mulai dari tingkat SD, SMP, SMA, hingga Perguruan Tinggi.

    Dalam pelaksanaannya, program pembelajaran daring ini ternyata banyak menemui kendala. Satu di antara kendala yang paling sering ditemui adalah, keterbatasan fasilitas penunjang belajar online. Tak bisa dipungkiri, bahwa tidak semua siswa memiliki fasilitas penunjang untuk pembelajaran daring, seperti ponsel, laptop, maupun paket data internet. Kendala seperti itu banyak muncul di kalangan orang tua siswa yang memiliki tingkat ekonomi kelas bawah. Banyak di antara mereka merasa tidak mampu menyediakan fasilitas belajar online yang tepat untuk anaknya. Tak hanya itu, jika dibiarkan lebih lama, kendala ini bahkan berpotensi mengakibatkan peningkatan angka putus sekolah. Lembaga sosial dunia, UNICEF menyebutkan, setidaknya ada 938 anak putus sekolah akibat pandemi Covid-19. Angka tersebut banyak ditemukan pada daerah-daerah yang termasuk zona merah dalam penyebaran Covid-19.

    Menyikapi permasalahan ini, pemerintah Indonesia telah menggelontorkan dana sekitar Rp 5,6 triliun sebagai bantuan untuk menanggulangi krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19. Harapannya, bantuan tersebut dapat tersebar merata di semua kalangan masyarakat yang membutuhkan agar mereka tetap bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk memastikan keberlangsungan pendidikan bagi anak-anak mereka. Pemerintah sebenarnya juga perlu memerhatikan nasib para guru, terutama guru swasta dan guru honorer, karena selama pembelajaran daring, banyak di antara mereka yang pendapatannya menurun. Agar sistem pendidikan di Indonesia tetap berjalan efektif selama pandemi, pemerintah harus bekerja ekstra untuk mencari solusi agar kendala di bidang pendidikan maupun ekonomi dapat segera teratasi.space 

Tentukanlah kaidah bahasa dari teks artikel di atas disertai dengan bukti kalimat! (argumentatif, faktual dan pronomina)

Tentukanlah kaidah bahasa dari teks artikel di atas disertai dengan bukti kalimat! (argumentatif, faktual dan pronomina)space 

Iklan

N. Puspita

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Jawaban

kaidah kebahasaan yang digunakan pada teks artikel di atas adalah argumentatif, faktual, dan pronomina.

kaidah kebahasaan yang digunakan pada teks artikel di atas adalah argumentatif, faktual, dan pronomina.space 

Iklan

Pembahasan

Pembahasan
lock

Teks artikel adalah tekskarangan fakfual secara lengkap dengan panjang tertentu yang dibuat untukdipublikasikan dan bertujuan menyampaikan gagasan dan faktayang dapat meyakinkan, mendidik, dan menghibur. Kaidah kebahasaan teks artikel antara lain sebagai berikut: Argumentatif Artikel disusun dari kalimat yang argumentatif agar pembaca dapat memahami pendapat penulis berdasarkan fakta. Contohnya: "Tak hanya itu, jika dibiarkan lebih lama, kendala ini bahkan berpotensi mengakibatkan peningkatan angka putus sekolah. Lembaga sosial dunia, UNICEF menyebutkan ..." Faktual Artikel disusun dari kalimat yang faktual, yaitu mengandung fakta untuk mendukung opini.Contohnya: "Lembaga sosial dunia, UNICEF menyebutkan, setidaknya ada 938 anak putus sekolah akibat pandemi Covid-19." Pronomina Penulisan artikel dapat ditulis dengan pronomina, yaitu kata ganti orang dan bukan orang.Contohnya: "Dalam pelaksanaan nya , program pembelajaran daring ini ternyata banyak menemui kendala." Dengan demikian, kaidah kebahasaan yang digunakan pada teks artikel di atas adalah argumentatif, faktual, dan pronomina.

Teks artikel adalah teks karangan fakfual secara lengkap dengan panjang tertentu yang dibuat untuk dipublikasikan dan bertujuan menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat meyakinkan, mendidik, dan menghibur. Kaidah kebahasaan teks artikel antara lain sebagai berikut:

  • Argumentatif
    Artikel disusun dari kalimat yang argumentatif agar pembaca dapat memahami pendapat penulis berdasarkan fakta. Contohnya: "Tak hanya itu, jika dibiarkan lebih lama, kendala ini bahkan berpotensi mengakibatkan peningkatan angka putus sekolah. Lembaga sosial dunia, UNICEF menyebutkan ..."
  • Faktual
    Artikel disusun dari kalimat yang faktual, yaitu mengandung fakta untuk mendukung opini. Contohnya: "Lembaga sosial dunia, UNICEF menyebutkan, setidaknya ada 938 anak putus sekolah akibat pandemi Covid-19."
  • Pronomina
    Penulisan artikel dapat ditulis dengan pronomina, yaitu kata ganti orang dan bukan orang. Contohnya: "Dalam pelaksanaannya, program pembelajaran daring ini ternyata banyak menemui kendala."

Dengan demikian, kaidah kebahasaan yang digunakan pada teks artikel di atas adalah argumentatif, faktual, dan pronomina.space 

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

22

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Tuliskan 2 (dua) contoh kalimat yang berupa fakta dan 2 (dua) contoh kalimat opini yang terdapat dalam artikel tersebut!

30

3.4

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia