Iklan

Iklan

Pertanyaan

Tentukan termasuk dalam reaksi reduksi, oksidasi, redoks, bukan redoks, atau autoredoks pada reaksi-reaksi berikut! SO 3 ​ + H 2 ​ O → H 2 ​ SO 4 ​

Tentukan termasuk dalam reaksi reduksi, oksidasi, redoks, bukan redoks, atau autoredoks pada reaksi-reaksi berikut!

Iklan

N. Puspita

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Jawaban

reaksi di atas bukan redoks.

reaksi di atas bukan redoks.

Iklan

Pembahasan

Pembahasan
lock

Untuk menentukan apakah reaksi tersebut merupakan reaksi reduksi, oksidasi, redoks, bukan redoks, atau autoredoks dapat dilakukan dengan melihat ada/tidaknya perubahan bilangan oksidasi (biloks). Sebagian aturan penentuan biloks adalah sebagai berikut. Biloks atom H umumnya yaitu +1, kecuali jika berikatan pada unsur logam yang disebut sebagai senyawa hidrida, biloksnya menjadi -1. Biloks atom O umumnya yaitu -2, kecuali jika berikatan pada atom F, atau pada senyawa peroksida dan superoksida. Jumlah biloks unsur-unsur dalam pembentuk senyawa netral sama dengan nol. Berdasarkan aturan di atas dapat disimpulkan: Biloks atom H di dalam senyawa dan bernilai sama dengan +1, yang berarti tidak ada perubahan biloks atom H pada pereaksi dan hasil reaksinya. Biloks atom O di dalam senyawa dan bernilai sama dengan -2, yang berarti tidak ada perubahan biloks atom O pada pereaksi dan hasil reaksinya. Biloks atom S di dalam senyawa dan dapat ditentukan sebagai berikut Biloks S dalam Biloks S dalam Berdasarkan penentuan biloks S di atas terlihat bahwa biloks atom S di dalam senyawa dan sama-sama bernilai +6, yang berartitidak ada perubahan biloks atom S pada pereaksi dan hasil reaksinya. Semua biloks atom di dalam senyawa-senyawa dalam reaksi di atastidak mengalami perubahan. Dengan demikian, reaksi di atas bukan redoks.

Untuk menentukan apakah reaksi tersebut merupakan reaksi reduksi, oksidasi, redoks, bukan redoks, atau autoredoks dapat dilakukan dengan melihat ada/tidaknya perubahan bilangan oksidasi (biloks). Sebagian aturan penentuan biloks adalah sebagai berikut.

  • Biloks atom H umumnya yaitu +1, kecuali jika berikatan pada unsur logam yang disebut sebagai senyawa hidrida, biloksnya menjadi -1.
  • Biloks atom O umumnya yaitu -2, kecuali jika berikatan pada atom F, atau pada senyawa peroksida dan superoksida.
  • Jumlah biloks unsur-unsur dalam pembentuk senyawa netral sama dengan nol.

Berdasarkan aturan di atas dapat disimpulkan:

  1. Biloks atom H di dalam senyawa H subscript 2 O spacedan H subscript 2 S O subscript 4 spacebernilai sama dengan +1, yang berarti tidak ada perubahan biloks atom H pada pereaksi dan hasil reaksinya.
  2. Biloks atom O di dalam senyawa H subscript 2 O spacedan H subscript 2 S O subscript 4 spacebernilai sama dengan -2, yang berarti tidak ada perubahan biloks atom O pada pereaksi dan hasil reaksinya.
  3. Biloks atom S di dalam senyawa begin mathsize 14px style S O subscript 3 end style dan begin mathsize 14px style H subscript 2 S O subscript 4 end style dapat ditentukan sebagai berikut
  • Biloks S dalam begin mathsize 14px style S O subscript 3 end style 

table attributes columnalign right center left columnspacing 0px end attributes row cell left parenthesis 1 cross times biloks space S right parenthesis plus left parenthesis 3 cross times biloks space O right parenthesis end cell equals 0 row cell biloks space S plus left parenthesis 3 cross times minus sign 2 right parenthesis end cell equals 0 row cell biloks space S minus sign 6 end cell equals 0 row cell biloks space S end cell equals cell plus 6 space end cell end table

  • Biloks S dalam begin mathsize 14px style H subscript 2 S O subscript 4 end style

table attributes columnalign right center left columnspacing 0px end attributes row cell left parenthesis 2 cross times biloks space H right parenthesis plus left parenthesis 1 cross times biloks space S right parenthesis plus left parenthesis 4 cross times biloks space O right parenthesis end cell equals 0 row cell left parenthesis 2 cross times 1 right parenthesis plus biloks space S plus left parenthesis 4 cross times minus sign 2 right parenthesis end cell equals 0 row cell 2 plus biloks space S minus sign 8 end cell equals 0 row cell biloks space S end cell equals cell plus 6 space end cell end table

  • Berdasarkan penentuan biloks S di atas terlihat bahwa biloks atom S di dalam senyawa begin mathsize 14px style S O subscript 3 end styledan begin mathsize 14px style H subscript 2 S O subscript 4 end style sama-sama bernilai +6, yang berarti tidak ada perubahan biloks atom S pada pereaksi dan hasil reaksinya.

Semua biloks atom di dalam senyawa-senyawa dalam reaksi di atas tidak mengalami perubahan.

Dengan demikian, reaksi di atas bukan redoks.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

31

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Tentukan OKSIDATOR ( O ) , REDUKTOR ( R ) , HASIL OKSIDASI ( H o ​ ) ,dan HASIL REDUKSI ( H r ​ ) pada reaksi berikut! 2 MnO + 5 PbO 2 ​ + 8 H + → 2 MnO 4 − ​ + 5 Pb 2 + + 4 H 2 ​ O

5

5.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

info@ruangguru.com

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia