Untuk menentukan bilangan oksidasi suatu unsur, perlu diketahui beberapa aturannya, antara lain unsur bebas memiliki bilangan oksidasi sebesar nol, bilangan oksidasi senyawa sama dengan muatannya, serta bilangan oksidasi unsur O sebesar -2 (oksida), -1 (peroksida), dan +2 (
).
Dari aturan tersebut, didapatkan bahwa bilangan oksidasi S pada atom S dan O pada
sebesar 0, dimana atom S dan
merupakan unsur bebas. Selain itu,
merupakan senyawa oksidasi, sehingga didapatkan bahwa bilangan oksidasi O pada
sebesar -2. Untuk mengetahui bilangan oksidasi S pada
, dilakukan perhitungan sebagai berikut:
Bilangan oksidasi
dari
menjadi
mengalami perubahan dari 0 menjadi +6. Oleh karena itu,
mengalami reaksi oksidasi. Namun, Bilangan oksidasi
dari
menjadi
mengalami perubahan dari 0 menjadi -2. Oleh karena itu, O mengalami reaksi reduksi.
Oksidator adalah zat yang mengalami reduksi dan memiliki kemampuan untuk mengoksidasi zat lain, sedangkan reduktor adalah zat yang mengalami oksidasi dan memiliki kemampuan untuk mereduksi zat lain. Dari definisi ini, didapatkan bahwa
sebagai oksidator, S sebagai reduktor, serta
sebagai hasil oksidasi dan hasil reduksi.
Jadi, oksidator, reduktor, hasil oksidasi, dan hasil reduksi masing-masing adalah
.