Dalam sel elektrolisis, arus listrik digunakan untuk menghasilkan reaksi kimia (reaksi redoks). Reaksi redoks yang terjadi berlangsung secara tidak spontan. Proses reaksi ini terbentuk karena adanya aliran listrik yang berasal dari rangkaian luar. Dalam membuat reaksi elektrolisis, ion positif tidak selalu mengalami reduksi pada katode dan ion negatif juga tidak selalu mengalami reaksi oksidasi pada anode. Hal ini tergantung pada kecenderungan suatu ion untuk mengalami reaksi reduksi atau oksidasi.
Pada soal di atas, larutan senyawa HCl dielektrolisis dengan elektrode Pt. Elektroda Pt (platina) termasuk elektroda yang bersifat inert, atau tidak terlibat dalam reaksi elektrolisis dan hanya menyediakan permukaannya untuk terjadinya reaksi. Senyawa yang dielektrolisis berwujud larutan, walaupun HCl dalam bentuk larutan, tetapi baik anion maupun kation keduanya tidak mengalami persaingan reaksi dengan air (H2O) sebagai pelarut.
Sebelum dibuat persamaan reaksi pada anoda dan katodanya, terlebih dahulu senyawa HCl dibuat reaksi ionisasinya sebagai berikut.
HCl→H++Cl−
Pada elektrolisis larutan HCl, kation (H+) akan direduksi menjadi gas H2 dan anion (Cl−) akan dioksidasi menjadi gas Cl2. Reaksi yang terjadi pada anoda dan katoda dalam elektrolisis larutan senyawa HCl adalah sebagai berikut.
Dengan demikian, maka reaksi yang terjadi di anode dan di katode pada elektrolisis larutan HCl dengan elektrode Pt adalah sebagai berikut.