Iklan
Pertanyaan
Jaringan light rail transit (LRT) rute Pulogadung—Kebayoran Lama menuai polemik. Jaringan tersebut dianggap sebagai contoh buruk koordinasi antara pemerintah daerah dan pusat. Jalur kereta ringan sepanjang 19,8 kilometer itu berpotensi mubazir karena berimpitan dengan rencana pembangunan jalur mass rapit transit (MRT) koridor timur—barat. Rancangan kedua jaringan transportasi massal berbasis rel itu bermasalah karena sama-sama bakal melintas Jalan Perintis Kemerdekaan, Jalan Letnan Jenderal Suprapto, Tugu Tani, Jalan Kebon Sirih, dan Jalan K.S. Tubun.
Tumpang-tindih rencana kedua moda transportasi massal itu berpotensi menghambur-hamburkan uang rakyat. Pemerintah DKI Jakarta menganggarkan dana Rp12 triliun untuk membangun LRT rute Pulogadung—Kebayoran Lama. Sementara itu, proyek MRT koridor timur—barat sepanjang 87 kilometer membutuhkan anggaran sekitar Rp53 triliun. Daripada dipakai untuk membangun moda transportasi massal di jalur yang sama, sebagian anggarannya lebih baik dialihkan untuk pembangunan jaringan transportasi umum di kawasan berbeda.
Disadur dari: https://kolom.tempo.co/read/1305618/hening, diunduh 11 Februari 2020
Tentukan kritik dan saran dalam paragraf kedua teks tanggapan tersebut!
Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb
Habis dalam
00
:
00
:
35
:
48
Iklan
A. Pusporini
Master Teacher
1
5.0 (1 rating)
Iklan
RUANGGURU HQ
Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860
Produk Ruangguru
Bantuan & Panduan
Hubungi Kami
©2025 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia