Iklan

Iklan

Pertanyaan

Bacalah teks laporan hasil observasi berikut!


Tradisi Masyarakat dalam Penanaman dan Pemanfaatan Tanaman Obat Lekat di Pekarangan

    Di Desa Banjarawaru, Kabupaten Bogor, terdapat Saung Wira dengan luas sekitar satu hektare. Di Saung Wira tersebut terdapat kumpulan pohon seperti aneka jenis bambu dan tanaman lain termasuk tanaman obat. Jenis tanaman obat yang ada di Saung Wira cukup lengkap, tetapi karena dilanda banjir, beberapa jenis tanaman direlokasi. Pengelola Saung Wira adalah seorang insinyur pertanian. la mendirikan dan membina Kelompok Wanita Tani (KWT) dan sering menyosialisasikan cara pemakaian serta memberi bibit tanaman obat kepada masyarakat. Selain itu, di salah satu posyandu dekat Saung Wira terdapat TOGA yang dikelola oleh seorang kader dan digunakan oleh warga sekitar yang membutuhkan.

    Desa lainnya adalah Desa Bendungan, Kabupaten Bogor. Di Desa Bendungan terdapat rumah sehat yang dimiliki oleh sepasang suami istri yang semula tinggal di kota. Mereka memiliki kebun dengan banyak jenis tanaman yang tertanam dengan rapi termasuk tanaman obat. Rumah mereka biasa digunakan sebagai tempat kegiatan posyandu dan selalu diikutkan dalam lomba desa.

    Pada umumnya, warga yang menanam TOGA adalah ibu-ibu dengan pengetahuan yang diperoleh secara turun-menurun. Banyak juga warga yang tidak menanam TOGA. Mereka yang tidak menanam TOGA, tetapi menggunakannya biasa mendapatkannya dari para tetangga. Ada juga yang menanam TOGA setelah mendapat informasi dari kader atau tokoh masyarakat.

    Tujuan menanam TOGA, antara lain untuk memanfaatkan tanaman sebagai obat, pengobatan sendiri, dan keperluan sakit mendadak. Keperluan sakit mendadak, misalnya ada salah satu anggota keluarga yang sakit di malam hari. TOGA dapat menjadi pertolongan pertama sebelum berobat ke dokter. Penggunaan tanaman ini tidak perlu mengeluarkan biaya, mengingat tanaman tersebut dapat tersedia di pekarangan rumah.

Disadur dari: https:/media.neliti.com/media/publication/105194-ID-tradisi-masyarakat-dalam-penanaman-dan-p.pdf, diunduh 16 Januari 2020space 

Tentukan ide pokok tiap paragraf teks laporan hasil observasi tersebut!

Tentukan ide pokok tiap paragraf teks laporan hasil observasi tersebut!space 

Iklan

L. ISTANTI,

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Surabaya

Jawaban terverifikasi

Jawaban

berdasarkan teks laporan observasi di atas, ide pokok tiap paragraf sebagai berikut.

berdasarkan teks laporan observasi di atas, ide pokok tiap paragraf sebagai berikut.

Iklan

Pembahasan

Ide pokok adalah ide/gagasan yang menjadi pokok pengembangan paragraf.Makanya, nama lain ide pokok adalah gagasan utama. Ide pokok terdapat di kalimat utama dan setiap satu paragraf hanya ada satu ide pokok. Satu hal yang perlu di ingat adalah,kalimat utama≠ kalimat pertama.Kalimat utama bisa ada di kalimat pertama, bisa pada kalimat terakhir, atau bahkan kalimat pertama dan terakhir. Dengan demikian, berdasarkan teks laporan observasi di atas, ide pokok tiap paragraf sebagai berikut. Paragraf pertama:Di Desa Banjarawaru, Kabupaten Bogor, terdapat Saung Wira dengan luas sekitar satu hektare. Paragraf kedua:Rumah mereka biasa digunakan sebagai tempat kegiatan posyandu dan selalu diikutkan dalam lomba desa. Paragraf ketiga:Pada umumnya, warga yang menanam TOGA adalah ibu-ibu dengan pengetahuan yang diperoleh secara turun-menurun. Paragraf keempat: Tujuan menanam TOGA, antara lain untuk memanfaatkan tanaman sebagai obat, pengobatan sendiri, dan keperluan sakit mendadak.

Ide pokok adalah ide/gagasan yang menjadi pokok pengembangan paragraf. Makanya, nama lain ide pokok adalah gagasan utama. Ide pokok terdapat di kalimat utama dan setiap satu paragraf hanya ada satu ide pokok. Satu hal yang perlu di ingat adalah, kalimat utama ≠ kalimat pertama. Kalimat utama bisa ada di kalimat pertama, bisa pada kalimat terakhir, atau bahkan kalimat pertama dan terakhir.

Dengan demikian, berdasarkan teks laporan observasi di atas, ide pokok tiap paragraf sebagai berikut.

  1. Paragraf pertama: Di Desa Banjarawaru, Kabupaten Bogor, terdapat Saung Wira dengan luas sekitar satu hektare.
  2. Paragraf kedua: Rumah mereka biasa digunakan sebagai tempat kegiatan posyandu dan selalu diikutkan dalam lomba desa.
  3. Paragraf ketiga: Pada umumnya, warga yang menanam TOGA adalah ibu-ibu dengan pengetahuan yang diperoleh secara turun-menurun.
  4. Paragraf keempat: Tujuan menanam TOGA, antara lain untuk memanfaatkan tanaman sebagai obat, pengobatan sendiri, dan keperluan sakit mendadak.space 

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

5

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Kalimat utama paragraf tersebut adalah nomor ...

9

0.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia