Susunlah tulisan reflektif berdasarkan kutipan tersebut!

Pembahasan

Non fiksi adalah sebuah tulisan atau karangan yang dihasilkan dalam bentuk cerita nyata. Buku pengayaan (nonfiksi) berisi wawasan ilmu pengetahuan yang sangat berguna untuk menambah pengetahuan tentang berbagai hal. Buku pengayaan biasanya berisi pengetahuan tentang kesehatan, teknologi, pertanian, perkebunan, komputer, ekonomi, pendidikan, dan kepribadian. Buku pengayaan disajikan dengan bahasa yang ringan dan komunikatif sehingga isinya mudah dipahami oleh pembaca. Tulisan reflektif atau tulisan refleksi adalah jenis karya tulis dimana seorang penulis mendiskripsikan suatu kejadian yang bersifat nyata terjadi tetapi juga terdapat interaksi, pikiran mengenai sesuatu, serta ingatan (memory) dengan menambahkan unsur refleksi pribadi dan pemberian makna terhadap kejadian tersebut. Langkah-langkah menulis tulisan reflektif. Membaca buku dengan intensif dan cermat. Jika diperlukan bacalah sampai benar-benar paham. Merefleksikan nilai-nilai dalam buku berdasarkan pengalaman dan sudut pandang sendiri. Susunlah refleksi buku tersebut. Menggunakan kata-kata yang santun. Tidak merefleksikan nilai-nilai yang tidak terdapat dalam buku. Memeriksa kembali tulisan dan mengedit untuk merapikan tulisan. Menyusun tulisan reflektif berdasarkan kutipan berikut: Tawuran pelajar sudah diberitakan di media massa sejak tahun 1968. Selama puluhan tahun masalah tersebut tidak pernah dapat terselesaikan dengan tuntas, bahkan cenderung semakin parah. Perilaku pelajar di dalam tawuran juga semakin brutal. Masih banyak kekeliruan pemahaman tentang tawuran pelajar sehingga belum ditemukansolusi yang tepat. Tawuran pelajar adalah perilaku konflik antarkelompok (dalam hal ini yang dimaksud adalah konflik antarsekolah atau antarbarisan siswa). Penyebab konflik pelajar tersebut adalah persepsi tentang adanya permusuhan antarsekolah yang tidak diketahui penyebabnya. Berikut tulisan reflektif yang ditulis berdasarkan kutipan tersebut: Tawuran antarpelajar adalah fenomena sosial yang sering kita temui di kota-kota besar. Tawuran antarpelajar biasanya terjadi di kalangan tingkatsekolah menengah atas. Terkadang penyebab dari tawuran adalah hal-hal yang sepele, tetapihal-hal sepele ini seringkali dijadikan tradisi turun temurun. Tawuran pelajar dari dulu hingga sekarang tidak kunjung hilang. Seiring berjalannya waktu, tawuran antarpelajar semakin brutal. Tak jarang pelajar ini membawa senjata tajam seperti parang, celurit, pisau, dan lain-lain. Korban tawuran pelajar tidak hanya pelajar itu sendiri, tetapiterkadang pengguna jalan yang ada di sekitaran tempat terjadinya tawuran ikut menjadi korban. Kita ketahui bahwa tawuran pelajar ini sama sekali tidak memiliki dampak yang baik bagi pihak mana pun. Masih belum ditemukan solusi yang tepat bagi pencegahan terjadinya tawuran antarpelajar inisehingga saat ini masih sering terjadi tawuran antarpelajar. Kita hanya mampu memberikan sanksi ketika sudah terjadi tawuran, tetapibelum menemukan metode tepat untuk mencegah terjadinya tawuran pelajar. Peran sekolah dalam memperketat peraturan dan peran orang tua untuk memberi bekal pemahaman kepada pelajar tentu menjadi hal yang penting. Hal tersebut penting, tetapibukan berarti hanya dua faktor tersebut saja yang dapat mencegah tawuran pelajar. Meningkatkan kesadaran diri terhadap banyak kerugian yang didapatkan dari tawuran pelajar juga harus ditanamkan dalam diri pelajar.