Iklan

Pertanyaan

Soal terdiri atas 3 bagian, yaitu PERNYATAAN; kata SEBAB; dan ALASAN yang disusun berurutan. Pada masa Sultan Hasanudin, terjadi konflik dengan Arupalaka yang kemudian dimanfaatkan VOC untuk memperlemah kerajaan Goa-Tallo hingga lahirlah Perjanjian Giyanti. SEBAB Makassar harus membayar biaya perang dalam bentuk hasil bumi kepada VOC setiap tahun.

Soal terdiri atas 3 bagian, yaitu PERNYATAAN; kata SEBAB; dan ALASAN yang disusun berurutan.

Pada masa Sultan Hasanudin, terjadi konflik dengan Arupalaka yang kemudian dimanfaatkan VOC untuk memperlemah kerajaan Goa-Tallo hingga lahirlah Perjanjian Giyanti.

SEBAB

Makassar harus membayar biaya perang dalam bentuk hasil bumi kepada VOC setiap tahun.

  1. Pernyataan benar, alasan benar, dan keduanya menunjukkan hubungan sebab dan akibat.

  2. Pernyataan benar, alasan benar, tetapi keduanya tidak menunjukkan hubungan sebab dan akibat.

  3. Pernyataan benar dan alasan salah.

  4. Pernyataan salah dan alasan benar.

  5. Pernyataan dan alasan salah.

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

01

:

14

:

15

:

21

Klaim

Iklan

C. Sianturi

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Pembahasan

Jawaban yang tepat dari pertanyaan diatas adalah A. Untuk lebih jelasnya, yuk pahami penjelasan berikut: Pernyataan benar. Sultan Hasanuddin adalah penguasa ke 16 Kesultanan Gowa, dengan gelar Sombaya Ri Gowa XVI, dari tahun 1653 sampai 1669. Dia dikenal karena melawan upaya VOC (Perusahaan Dagang Hindia Belanda) yang ingin memaksakan monopoli rempah-rempah di Nusantara. Semenjak VOC (Verenigde Oostindische Compagnie) dibentuk pada tahun 1602, dan terutama sejak VOC menaklukkan Jayakarta dan mendirikan kota Batavia sebagai ibukotanya pada tahun 1619, perusahaan konsi dagang Belanda ini selalu berusaha memperluas kekuasaan dan kendalinya terhadap perdagangan rempah-rempah yang sangat menguntungkan. Saat itu, kota Makassar sebagai pusat kesultanan Gowa, merupakan kota pelabuhan besar yang masih melawan upaya monopoli Belanda. Pada tahun 1666, di bawah pimpinan Kapten Cornelis Speelman, berusaha merebut setiap kerajaan Indonesia bagian timur untuk memonopoli perdagangan rempah-rempah. Untuk melawan upaya penjajahan Belanda, Sultan Hasanuddin mencoba mengumpulkan masing-masing kekuatan militer kerajaan tersebut untuk menyerang konsgi dagang VOC. Perang ini disebut dengan perang Makassar, yang berkecamuk antara VOC dan Makassar. Perang ini terus memburuk sampai Belanda meningkatkan kekuatan militer mereka dan melakukan politik devide et impera (politik adu domba). Belanda berhasil menaklukan Kesultanan Gowa di Makassar pada tahun 1669, setelah mendapat bantuan dari raja Bone, Aru Palaka (Arung Palakka), yang sedang terlibat perselisihan dengan Sultan Hasanuddin. Tentara Belanda saat itu sangat sedikit dan Makassar dilindungi benteng Bongaya yang kuat. Namun ketika Arung Palakka memihak Belanda, Makassar menghadapi kepungan serangan dua arah, dari laut oleh Belanda dan dari darat oleh Arung Palaka, sehingga akhirnya kalah. Akibat kekalahan ini, Sultan Hasanuddin harus menandatangani Perjanjian Bungaya.Dalam perjanjian ini, Belanda mendapatkan monopoli perdagangan di Makassar, sehngga seluruh orang asing selain orang Belanda tidak boleh berdagang di Makassar. Wilayah kesultanan Makasar juga berkurang, karena kehilangan wilayah Mandar (Sulawesi Barat), Manado (Sulawesi Utara) dan Bima (Nusa Tenggara Barat). Alasan benar. Adapun Isi Perjanjian Bongaya adalah sebagai berikut: VOC menguasai monopoli perdagangan di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara. Makasar harus melepas seluruh daerah bawahannya, seperti Sopeng, Luwu, Wajo, dan Bone. Aru Palaka dikukuhkan sebagai Raja Bone. Makasar harus menyerahkan seluruh benteng-bentengnya. Makasar harus membayar biaya perang dalam bentuk hasil bumi kepada VOC setiap tahun. Jadi pernyataan benar, alasan benar, dan keduanya menunjukkan hubungan sebab dan akibat.

Jawaban yang tepat dari pertanyaan diatas adalah A.

Untuk lebih jelasnya, yuk pahami penjelasan berikut:

Pernyataan benar. Sultan Hasanuddin adalah penguasa ke 16 Kesultanan Gowa, dengan gelar Sombaya Ri Gowa XVI, dari tahun 1653 sampai 1669. Dia dikenal karena melawan upaya VOC (Perusahaan Dagang Hindia Belanda) yang ingin memaksakan monopoli rempah-rempah di Nusantara. Semenjak VOC (Verenigde Oostindische Compagnie) dibentuk pada tahun 1602, dan terutama sejak VOC menaklukkan Jayakarta dan mendirikan kota Batavia sebagai ibukotanya pada tahun 1619, perusahaan konsi dagang Belanda ini selalu berusaha memperluas kekuasaan dan kendalinya terhadap perdagangan rempah-rempah yang sangat menguntungkan. Saat itu, kota Makassar sebagai pusat kesultanan Gowa, merupakan kota pelabuhan besar yang masih melawan upaya monopoli Belanda. Pada tahun 1666, di bawah pimpinan Kapten Cornelis Speelman, berusaha merebut setiap kerajaan Indonesia bagian timur untuk memonopoli perdagangan rempah-rempah. Untuk melawan upaya penjajahan Belanda, Sultan Hasanuddin mencoba mengumpulkan masing-masing kekuatan militer kerajaan tersebut untuk menyerang konsgi dagang VOC. Perang ini disebut dengan perang Makassar, yang berkecamuk antara VOC dan Makassar. Perang ini terus memburuk sampai Belanda meningkatkan kekuatan militer mereka dan melakukan politik devide et impera (politik adu domba). Belanda berhasil menaklukan Kesultanan Gowa di Makassar pada tahun 1669, setelah mendapat bantuan dari raja Bone, Aru Palaka (Arung Palakka), yang sedang terlibat perselisihan dengan Sultan Hasanuddin. Tentara Belanda saat itu sangat sedikit dan Makassar dilindungi benteng Bongaya yang kuat. Namun ketika Arung Palakka memihak Belanda, Makassar menghadapi kepungan serangan dua arah, dari laut oleh Belanda dan dari darat oleh Arung Palaka, sehingga akhirnya kalah. Akibat kekalahan ini, Sultan Hasanuddin harus menandatangani Perjanjian Bungaya. Dalam perjanjian ini, Belanda mendapatkan monopoli perdagangan di Makassar, sehngga seluruh orang asing selain orang Belanda tidak boleh berdagang di Makassar.  Wilayah kesultanan Makasar juga berkurang, karena kehilangan wilayah Mandar (Sulawesi Barat), Manado (Sulawesi Utara) dan Bima (Nusa Tenggara Barat).

Alasan benar. Adapun Isi Perjanjian Bongaya adalah sebagai berikut:

  1. VOC menguasai monopoli perdagangan di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.
  2. Makasar harus melepas seluruh daerah bawahannya, seperti Sopeng, Luwu, Wajo, dan Bone.
  3. Aru Palaka dikukuhkan sebagai Raja Bone.
  4. Makasar harus menyerahkan seluruh benteng-bentengnya.
  5. Makasar harus membayar biaya perang dalam bentuk hasil bumi kepada VOC setiap tahun. Jadi pernyataan benar, alasan benar, dan keduanya menunjukkan hubungan sebab dan akibat.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

22

Iklan

Pertanyaan serupa

Sekitar tahun 1634 permusuhan antara Kerajaan Gowa dan Belanda meletus disebabkan oleh ....

1

5.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia