Iklan

Pertanyaan

Sistem tanam paksa yang sangat merugikan rakyat Indonesia dicetuskan oleh…

Sistem tanam paksa yang sangat merugikan rakyat Indonesia dicetuskan oleh…

  1. Lindercerg

  2. Lord Minto

  3. Van den Bosch

  4. Van Deventer

  5. Raffles

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

16

:

53

:

09

Klaim

Iklan

E. Mardiana

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Pendidikan Indonesia

Jawaban terverifikasi

Pembahasan

Penerapan kebijakan tanam paksa (cultuurstelsel ) tidak terlepas dari kegagalan pelaksanaan sistem sewa tanah pada masa pemerintahan komisaris jenderal. Kegagalan tersebut mendorong Johannes van den Bosch mencetuskan ide tanam paksa untuk menyelamatkan Belanda dari kebangkrutan. Van den Bosch berpendapat daerah koloni merupakan tempat yang tepat untuk mengambil keuntungan bagi negeri induknya. Dalam perkembangannya, van den Bosch ditunjuk sebagai gubernur jenderal di Hindia Belanda untuk menjalankan kebijakan tanam paksa. Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch memusatkan tanam paksa pada peningkatan produksi tanaman yang laku di pasar internasional. Tujuan sistem tanam paksa adalah untuk mendapatkan komoditas-komoditas ekspor yang berlaku di pasaran dunia. Untuk mendukung kelancaran sistem ini, lahan yang dipakai adalah lahan milik masyarakat bumiputra. Adapun tenaga kerja yang digunakan adalah masyarakat pedesaan di Pulau Jawa yang dibujuk, bahkan dipaksa oleh para penguasa (lokal) desa mereka. Adapun ketentuan-ketentuan dari sistem tanam paksa di antaranya adalah. Petani di Hindia Belanda yang memiliki tanah, wajib menyediakan ⅕ atau 20% dari tanah mereka untuk ditanami tanaman laku ekspor yang sudah ditentukan pemerintah Hindia Belanda. Beberapa tanaman laku ekspor yang sedang menjadi primadona di masa tersebut adalah teh, kopi, tebu, dan tarum (nila). Hasil panen tersebut akan dibayar dengan harga yang sudah ditentukan pemerintah Hindia Belanda dan akan diekspor ke Eropa. Tanah yang digunakan untuk menanam tanaman laku ekspor akan dibebaskan dari pajak karena sudah dianggap sebagai pengganti alat pembayaran pajak. Petani di Hindia Belanda yang tidak memiliki tanah diwajibkan mengganti bentuk pajak dengan bekerja selama 66 hari atau ⅓ dari setahun di perkebunan pemerintah Hindia Belanda. Waktu pengerjaan tanaman laku ekspor hanya berlangsung selama kurang lebih tiga bulan sejak awal pengerjaan. Bila ada kelebihan hasil dari produksi tanaman laku ekspor yang berada di luar ketentuan pemerintah Hindia Belanda, maka hasil tersebut akan diserahkan pada masyarakat Hindia Belanda. Kerusakan atau kerugian akibat gagal panen yang bukan disebabkan kesalahan petani, misalnya karena bencana alam atau tanaman terserang hama akan ditanggung pemerintah Hindia Belanda. Pengawasan dalam penggarapan tanah pertanian dan penyerahan hasil tanaman cultuurstelsel dilakukan atau disampaikan melalui para kepala desa Berdasarkan penjelasan di atas, maka jawaban yang tepat adalah C.

Penerapan kebijakan tanam paksa (cultuurstelsel) tidak terlepas dari kegagalan pelaksanaan sistem sewa tanah pada masa pemerintahan komisaris jenderal. Kegagalan tersebut mendorong Johannes van den Bosch mencetuskan ide tanam paksa untuk menyelamatkan Belanda dari kebangkrutan. Van den Bosch berpendapat daerah koloni merupakan tempat yang tepat untuk mengambil keuntungan bagi negeri induknya. Dalam perkembangannya, van den Bosch ditunjuk sebagai gubernur jenderal di Hindia Belanda untuk menjalankan kebijakan tanam paksa.

Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch memusatkan tanam paksa pada peningkatan produksi tanaman yang laku di pasar internasional. Tujuan sistem tanam paksa adalah untuk mendapatkan komoditas-komoditas ekspor yang berlaku di pasaran dunia. Untuk mendukung kelancaran sistem ini, lahan yang dipakai adalah lahan milik masyarakat bumiputra. Adapun tenaga kerja yang digunakan adalah masyarakat pedesaan di Pulau Jawa yang dibujuk, bahkan dipaksa oleh para penguasa (lokal) desa mereka. Adapun ketentuan-ketentuan dari sistem tanam paksa di antaranya adalah.

  1. Petani di Hindia Belanda yang memiliki tanah, wajib menyediakan ⅕ atau 20% dari tanah mereka untuk ditanami tanaman laku ekspor yang sudah ditentukan pemerintah Hindia Belanda. Beberapa tanaman laku ekspor yang sedang menjadi primadona di masa tersebut adalah teh, kopi, tebu, dan tarum (nila). Hasil panen tersebut akan dibayar dengan harga yang sudah ditentukan pemerintah Hindia Belanda dan akan diekspor ke Eropa.
  2. Tanah yang digunakan untuk menanam tanaman laku ekspor akan dibebaskan dari pajak karena sudah dianggap sebagai pengganti alat pembayaran pajak.
  3. Petani di Hindia Belanda yang tidak memiliki tanah diwajibkan mengganti bentuk pajak dengan bekerja selama 66 hari atau ⅓ dari setahun di perkebunan pemerintah Hindia Belanda.
  4. Waktu pengerjaan tanaman laku ekspor hanya berlangsung selama kurang lebih tiga bulan sejak awal pengerjaan.
  5. Bila ada kelebihan hasil dari produksi tanaman laku ekspor yang berada di luar ketentuan pemerintah Hindia Belanda, maka hasil tersebut akan diserahkan pada masyarakat Hindia Belanda.
  6. Kerusakan atau kerugian akibat gagal panen yang bukan disebabkan kesalahan petani, misalnya karena bencana alam atau tanaman terserang hama akan ditanggung pemerintah Hindia Belanda.
  7. Pengawasan dalam penggarapan tanah pertanian dan penyerahan hasil tanaman cultuurstelsel dilakukan atau disampaikan melalui para kepala desa

Berdasarkan penjelasan di atas, maka jawaban yang tepat adalah C.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

1

Marsello Chandra ria mali

Makasih ❤️

jhosya juntak

Makasih ❤️

fletsstell

Jawaban tidak sesuai

Nor Hadi

Pembahasan tidak menjawab soal

Maxz Shock

Jawaban tidak sesuai

Iklan

Pertanyaan serupa

Gubernur Hindia Belanda yang menciptakan Tanam Paksa (tahun 1830) adalah….

13

5.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02130930000

02130930000

Ikuti Kami

©2025 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia