Simaklah cerita berikut ini Raden Ajeng Kartini atau Raden Ayu Kartini adalah seorang tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia. R.A. Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi. Karena dahulu, wanita tidak dihargai sehingga tidak mendapatkan pendidikan yang layak. Dimana wanita hanya ditugaskan untuk mengurus suami, anak dan memasak di rumah. Analisislah hubungan antara cerita di atas dengan harmonisasi keberagaman gender di Indonesia!

Pembahasan

Pada masa kolonial penjajahan, wanita Indonesia tidak diperbolehkan menempuh pendidikan yang tinggi. Bahkan sampai saat ini, ungkapan ‘mengapa sekolah tinggi-tinggi kalau nantinya hanya berakhir di dapur’ juga seringkali berdengung di telinga masyarakat. Wanita Indonesia dulu juga diwajibkan untuk menerima pasangan yang dicarikan oleh orang tuanya. Tentu hal tersebut mencederai hak wanita untuk dapat memilih pasangan hidupnya sendiri. Hal yang paling parah, dulu banyak orang tua yang memaksa menikahkan anak wanitanya dengan bangsawan hanya demi mengangkat derajat keluarga mereka. Hal inilah yang juga dialami dan menjadi keresahan sosok Kartini. Kartini dapat berkembang setelah kebiasaan menulisnya surtatnya mendapat sahabat pena yaitu Abendanon dan istrinya. Abendanon merupakan menteri kebudayaan kerajaan Belanda menerbitkan surat-surat tersebut dalam buku Habis Gelap Terbitlah Terang atau Door Duisternis Tot Licht. Buah pikiran tersebut merubah persepsi dari masyarakat Belanda terhadap posisi perempuan dalam masyarakat jawa. Hal tersebutlah yang mendorong adanya simbol emansipasi perempuan Indonesia.Sudah banyak wanita Indonesia yang memimpin perusahaan besar, menjadi atlet, ilmuan, hingga seorang diplomat handal. Dengan demikian, Kartini menjadi pelopor dalam perkembangan harmonisasi keberagaman gender di Indonesia. Lewat surat-suratnya untuk Abendanon yang nanti nya menjadi buku Habis Gelap Terbitlah Terang, membuka pemikiran bahwa perempuan juga memiliki kesempatan dan hak yang sama dengan laki-laki dalam bidang pendidikan dan lainnya.