Setelah peristiwa G30S/PKI, tepatnya pada 2 Oktober 1965 Presiden Sukarno mengadakan pertemuan dengan Letnan Jenderal (Letjen) Suharto. Hasil pertemuan kedua tokoh tersebut adalah ...

Pembahasan

Jawaban yang dari petanyaan diatas adalah E Untuk lebih jelasnya, yuk pahami penjelasan berikut: Peristiwa pemberontakan G30S/PKI (Gerakan 30 September) merupakan sebuah kudeta berencana yang dilakukan oleh pihak dari PKI (Partai Komunis Indonesia) demi mengambil alih pemerintahan republik dan menggulingkan oposisinya, yakni Angkatan Darat. Pemberontakan yang dipimpin oleh Letkol Untung pada 30 September 1965 tersebut mulai melaksanakan pembunuhan kepada tujuh Jenderal Angkatan Darat yang dianggap berpengaruh. Akhirnya, pada dini hari, tepatnya 1 Oktober 1965, terjadi kekosongan kepemimpinan Angkatan Darat karena tewasnya Letjend Ahmad Yani bersama Tiga Mayor Jenderal dan dua Brigadir Jenderal. Dalam sebuah rapat darurat, Mayor Jenderal Suharto yang pada waktu itu sebagai Panglima Komandan Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) ditunjuk sebagai pengisi pimpinan AD yang kosong. Pada tanggal 2 Oktober 1965, Suharto dan Pranoto mendapat panggilan agar segera menghadapPresiden Sukarno ke Istana Bogor. Sesampai di Istana Bogor, Sukarno menyampaikan kepada Suharto perihal kejadian pada 30 September 1965 dan tentang pengambil alih langsung pimpinan Angkatan Darat oleh Sukarno sendiri. Pada kesempatan itu, Suharto bersikeras menjawab bahwasannya dia telah mengambil alih sementara pimpinan Angkatan Darat atas inisiatif dia sendiri. Tentu saja hal ini merupakan salah satu langkah pengambilalihan kekuasaan dari Presiden Sukarno oleh Suharto yang kemudian memuncak dengan dikeluarkannya Supersemar (Surat Perintah Sebelas Maret).