Iklan

Pertanyaan

Sering mengonsumsi makanan cepat saji merupakan kebiasaan buruk yang dapat mengakibatkan gangguan pada organ ekskresi. Benarkah pernyataan tersebut? Jelaskan!

Sering mengonsumsi makanan cepat saji merupakan kebiasaan buruk yang dapat mengakibatkan gangguan pada organ ekskresi. Benarkah pernyataan tersebut? Jelaskan!undefined 

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

13

:

17

:

53

Iklan

A. Agustina

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Padjadjaran

Jawaban terverifikasi

Pembahasan

Pembahasan
lock

Sering mengonsumsi makanan cepat saji merupakan kebiasaan buruk yang dapat mengakibatkan gangguan pada organ ekskresi. Pernyataan tersebut memang benar karena makanan cepat saji memiliki nilai karbohidrat yang tinggi, namun serat yang terdapat pada makanan tersebut sangat rendah. Karbohidrat akan dicerna oleh tubuh kita untuk menjadi glukosa dengan sangat mudah, akibatnya hal tersebut dapat menyebabkan peningkatan gula darah. Kondisi tersebut tentunya dapat menganggu kinerja insulin. Bila insulin sudah tidak mampu bekerja secara normal, maka akibatnya akan berisiko terkena diabetes melitus. Tingginya kadar gula darah pada penderita diabetes juga dapat memicu terjadinya luka parut pada sel-sel penyaring di ginjal. Hal itu dapat menyebabkan semakin menurunnya fungsi ginjal secara perlahan selama bertahun-tahun. Jika tidak segera ditangani, proses tersebut akan terus berlanjut hingga menyebabkan gagal ginjal.

Sering mengonsumsi makanan cepat saji merupakan kebiasaan buruk yang dapat mengakibatkan gangguan pada organ ekskresi. Pernyataan tersebut memang benar karena makanan cepat saji memiliki nilai karbohidrat yang tinggi, namun serat yang terdapat pada makanan tersebut sangat rendah. Karbohidrat akan dicerna oleh tubuh kita untuk menjadi glukosa dengan sangat mudah, akibatnya hal tersebut dapat menyebabkan peningkatan gula darah. Kondisi tersebut tentunya dapat menganggu kinerja insulin. Bila insulin sudah tidak mampu bekerja secara normal, maka akibatnya akan berisiko terkena diabetes melitus. Tingginya kadar gula darah pada penderita diabetes juga dapat memicu terjadinya luka parut pada sel-sel penyaring di ginjal. Hal itu dapat menyebabkan semakin menurunnya fungsi ginjal secara perlahan selama bertahun-tahun. Jika tidak segera ditangani, proses tersebut akan terus berlanjut hingga menyebabkan gagal ginjal.undefined 

Buka akses jawaban yang telah terverifikasi

lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

5

Siti padilah

Bagus

Rizalkurniawan

Jawaban tidak sesuai

Iklan

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!