Iklan

Pertanyaan

Seorang siswa diberi larutan asam lemah monoprotik, HA, 1,00 M sebanyak 50,0 mL. Larutan ini dititrasi dengan IarutanNaOH 1,250 M sampai titik akhir membentuk larutan X. (Anggaplah bahwa titik akhir pada titik ekuivalen). a.Jelaskan mengapa larutan bersifat basa pada titik ekivalen, dengan menyetiakan persamaan reaksinya. Siswa diberi larutan sampel yang lain, yaitu larutan HA 1,00 M sebanyak 50,0 mL, yang siswa tambahkan ke dalam larutan X. Larutan yang dihasilkan memiliki pH 5,00. b.Berapakah nilai tetapan ionisasi asam ( K a ​ ) untuk asam lemah ini? c.Jelaskan mengapa penambahan beberapa tetes NaOH 1,250 M pada larutan yang diperoleh tidak mengubah pH larutan secara signifikan?

Seorang siswa diberi larutan asam lemah monoprotik, HA, 1,00 M sebanyak 50,0 mL. Larutan ini dititrasi dengan Iarutan NaOH 1,250 M sampai titik akhir membentuk larutan X. (Anggaplah bahwa titik akhir pada titik ekuivalen).

a. Jelaskan mengapa larutan bersifat basa pada titik ekivalen, dengan menyetiakan persamaan reaksinya.

Siswa diberi larutan sampel yang lain, yaitu larutan HA 1,00 M sebanyak 50,0 mL, yang siswa tambahkan ke dalam larutan X. Larutan yang dihasilkan memiliki pH 5,00.

b. Berapakah nilai tetapan ionisasi asam untuk asam lemah ini?

c. Jelaskan mengapa penambahan beberapa tetes NaOH 1,250 M pada larutan yang diperoleh tidak mengubah pH larutan secara signifikan?space

8 dari 10 siswa nilainya naik

dengan paket belajar pilihan

Habis dalam

00

:

06

:

01

:

33

Klaim

Iklan

Q. 'Ainillana

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Yogyakarta

Jawaban terverifikasi

Jawaban

penambahan beberapa tetes larutan NaOH 1,250 M yang merupakan basa kuat hanya akan merubah sedikit pH larutan tersebut.

penambahan beberapa tetes larutan NaOH 1,250 M yang merupakan basa kuat hanya akan merubah sedikit pH larutan tersebut.space

Pembahasan

50,0mL larutan HA 1,00 M dititrasi dengan larutan NaOH 1,250 sampai mencapai titik ekuivalen. Titik ekuivalen pada proses titrasi adalah titik dimana jumlah mol asam yang bereaksi sama dengan jumlah mol basa yang bereaksi, atau dengan kata lain titik di mana asam dan basahabis bereaksi. Jumlah mol larutan HA: [ HA ] = V HA ​ n HA ​ n HA = [ HA ] ⋅ V HA ​ n HA = 1 , 00 M ⋅ 50 , 0 mL n HA = 50 mmol Jumlah mol larutan NaOH: n NaOH = n HA n NaOH = 50 mmol Pada reaksi tersebut dihasilkan garam NaA sebanyak 50 mmol. a. Larutan HA adalah asam lemah monoprotik dan larutan NaOH adalah larutan basa kuat. Garam NaA yang terbentuk dari asam lemah HA dan basa kuat NaOH merupakan garam yang bersifat basa. Jadi larutan akan bersifat basa pada titik ekivalen. b. Larutan hasil titrasi adalah larutan NaA, direaksikan dengan 50,0 mL larutan HA 1,00 M, pencampuran ini akan menghasilkan larutan penyangga. Untuk menentukan tetapan ionisasi untuk asam lemah dapat ditentukan melalui rumus: [ H + ] = K a ​ n NaA n HA ​ K a ​ = n HA [ H + ] ⋅ n NaA ​ Nilai [ H + ] dari pH 5,00: pH = 5 , 00 pH = − lo g 1 0 − 5 pH = − lo g [ H + ] [ H + ] = 1 0 − 5 Jumlah mol50,0 mL larutan HA 1,00 M: [ HA ] = V HA ​ n HA ​ n HA = [ HA ] ⋅ V HA ​ n HA = 1 , 00 M ⋅ 50 , 0 mL n HA = 50 mmol nilai tetapan ionisasi asam ( K a ​ ) HA: K a ​ = n HA [ H + ] ⋅ n NaA ​ K a ​ = 50 mmol 1 0 − 5 ⋅ 50 mmol ​ K a ​ = 1 0 − 5 Jadi nilai tenilai tetapan ionisasi asam ( K a ​ ) untuk HA adalah 1 0 − 5 . c. Larutan yang dihasilkan dari pencampuran larutan NaA dan larutan HA akan menghasilkan larutan penyangga. Larutan penyangga dapat mempertahankan pH larutannya dalam rentang tertentu ketika dilakukan pengenceran, penambahan sedikit asam kuat, atau penambahan sedikit basa kuat. Sehingga penambahan beberapa tetes larutan NaOH 1,250 M yang merupakan basa kuat hanya akan merubah sedikit pH larutan tersebut.

50,0 mL larutan HA 1,00 M dititrasi dengan larutan NaOH 1,250 sampai mencapai titik ekuivalen. Titik ekuivalen pada proses titrasi adalah titik dimana jumlah mol asam yang bereaksi sama dengan jumlah mol basa yang bereaksi, atau dengan kata lain titik di mana asam dan basa habis bereaksi.

Jumlah mol larutan HA:

Jumlah mol larutan NaOH:

Pada reaksi tersebut dihasilkan garam NaA sebanyak 50 mmol.

a. Larutan HA adalah asam lemah monoprotik dan larutan NaOH adalah larutan basa kuat. Garam NaA yang terbentuk dari asam lemah HA dan basa kuat NaOH merupakan garam yang bersifat basa.
Jadi larutan akan bersifat basa pada titik ekivalen.

b. Larutan hasil titrasi adalah larutan NaA, direaksikan dengan 50,0 mL larutan HA 1,00 M, pencampuran ini akan menghasilkan larutan penyangga. Untuk menentukan tetapan ionisasi untuk asam lemah dapat ditentukan melalui rumus:

Nilai  dari pH 5,00:

Jumlah mol 50,0 mL larutan HA 1,00 M:

nilai tetapan ionisasi asam  HA:

Jadi nilai tenilai tetapan ionisasi asam  untuk HA adalah .

c. Larutan yang dihasilkan dari pencampuran larutan NaA dan larutan HA akan menghasilkan larutan penyangga. Larutan penyangga dapat mempertahankan pH larutannya dalam rentang tertentu ketika dilakukan pengenceran, penambahan sedikit asam kuat, atau penambahan sedikit basa kuat. 

Sehingga penambahan beberapa tetes larutan NaOH 1,250 M yang merupakan basa kuat hanya akan merubah sedikit pH larutan tersebut.space

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

2

Iklan

Pertanyaan serupa

25,00 mL larutan asam lemah monoprotik HX dititrasi dengan 0,0640 M larutan NaOH membutuhkan 18,22 mL. pH larutan sebagai fungsi persentase HX yang telah tertitrasi adalah sebagai berikut: ...

1

5.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia