Iklan

Pertanyaan

Seorang siswa akan melakukan praktikum titrasi asam basa, dengan menggunakan asam nitrat ( HNO 3 ​ ) sebagai pentiter, kalium hidroksida (KOH) sebagai analit dan indikator. Sebelum melakukan percobaan, siswa tersebut harus menyiapkan beberapa alat dan bahan sesuai dengan gambar berikut. a) Lengkapi gambar diatas dengan menuliskan nama alat dan larutan yang digunakan! b) Tuliskan indikator yang cocok untuk proses titrasi tersebut?

Seorang siswa akan melakukan praktikum titrasi asam basa, dengan menggunakan asam nitrat () sebagai pentiter, kalium hidroksida (KOH) sebagai analit dan indikator. Sebelum melakukan percobaan, siswa tersebut harus menyiapkan beberapa alat dan bahan sesuai dengan gambar berikut.

  

a) Lengkapi gambar diatas dengan menuliskan nama alat dan larutan yang digunakan!

b) Tuliskan indikator yang cocok untuk proses titrasi tersebut?

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

07

:

55

:

15

Iklan

S. Lubis

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Jawaban

nama alat tempat asam nitrat adalah buret sedangkan tempat kalium hidroksida erlemeyer; indikator yang bisa digunakan adalah metil merah, bromtimol biru, atau fenolftalein.

nama alat tempat asam nitrat adalah buret sedangkan tempat kalium hidroksida erlemeyer; indikator yang bisa digunakan adalah metil merah, bromtimol biru, atau fenolftalein.

Pembahasan

a) Pentiter atau titran merupakan zat yang sudah diketahui konsentrasinya. Pada rangkaian titrasi, zat ini ( ) ditempatkan pada buret, sedangkan analit atau titrat adalah zat yang akan kita cari konsentrasinya, posisinya (KOH) adalah di labu erlemeyer. b) Titrasi antara basa kuat oleh asam kuat akan menghasilkan titik ekuivalen = 7. Hal ini disebabkan larutan yang terbentuk adalah garam yang tidak terhidrolisis. Sehingga indikator yang pas digunakan adalah yang rentang perubawah warna pHnya mirip atau mendekati 7. Titik ekuivalen pada titrasi ini dapat teramatimenggunakan indikator metil merah (pH 4,2 - 6,3); brom timol biru (pH 6,0 - 7,6); atau fenolftalein (pH 8,3 - 10). Jadi, nama alat tempat asam nitrat adalah buret sedangkan tempat kalium hidroksida erlemeyer; indikator yang bisa digunakan adalah metil merah, bromtimol biru, atau fenolftalein.

a) Pentiter atau titran merupakan zat yang sudah diketahui konsentrasinya. Pada rangkaian titrasi, zat ini (H N O subscript 3)  ditempatkan pada buret, sedangkan analit atau titrat adalah zat yang akan kita cari konsentrasinya, posisinya (KOH) adalah di labu erlemeyer.

b) Titrasi antara basa kuat oleh asam kuat akan menghasilkan titik ekuivalen = 7. Hal ini disebabkan larutan yang terbentuk adalah garam yang tidak terhidrolisis. Sehingga indikator yang pas digunakan adalah yang rentang perubawah warna pHnya mirip atau mendekati 7. Titik ekuivalen pada titrasi ini dapat teramati menggunakan indikator metil merah (pH 4,2 - 6,3); brom timol biru (pH 6,0 - 7,6); atau fenolftalein (pH 8,3 - 10).

Jadi, nama alat tempat asam nitrat adalah buret sedangkan tempat kalium hidroksida erlemeyer; indikator yang bisa digunakan adalah metil merah, bromtimol biru, atau fenolftalein.

Buka akses jawaban yang telah terverifikasi

lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

21

Iklan

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!