Sejarah Kerajaan Samudera Pasai...

Pembahasan

Kerajaan Samudera Pasaididirikan oleh Sultan Malik al-Saleh sekitar tahun 1267. Pada masa pemerintahannya Kerajaan Samudera Pasai beribu kota di Pasai, yang berada di pesisir. Hal ini membuat kerajaan tersebut lebih mengembangkan sektor perdagangan, terlebih lagi dengan posisi yang strategis berdekatan dengan Selat Malaka. Setelah Sultan Malik al-Saleh wafat, posisinya digantikan oleh Sultan Muhammad. Selama pemerintahannya, Pasai telah memiliki hubungan dagang dengan Tiongkok, Gujarat, dan Benggala. Adapun komoditas utama perdagangannya yaitu lada, kapur, barus dan emas. Pada masa berikutnya setelah Sultan Muhammad wafat, posisinya digantikan oleh anaknya Mahmud az-Zahir. Pada masa pemerintahannya Pasai mencapai masa keemasan. Selain itu aktivitas perdagangan di Pasai pun berkembang pesat. Pasai menjelma menjadi pusat perdagangan Internasional yang ramai dikunjungi oleh para pedagang dari Asia, Afrika dan Eropa. Kemajuan perekonomian membawa dampak pada kehidupan sosial masyarakat. Kehidupan sosial di Kerajaan Pasai diatur menurut aturan dan hukum Islam. Sebagai Kerajaan Islam pertama, Pasai juga memiliki kontribusi besar dalam pengembangan dan penyebaran Islam di Nusantara. Setelah Mahmud Malik az-Zahir wafat, pemerintahan dilanjutkan oleh Ahmad Malik az-Zahir. Namun pada masa pemerintahannya terjadi serangan dari Kerajaan Majapahit, Pasai pun kalah dan rakyatnya tercerai-berai. Namun Kerajaan Samudera Pasai akhirnya bisa bangkit kembali setelah dipimpin oleh Zain al-Abidin Malik az-Zahir.Hingga pada awal abad XVI, terjadi beberapa pemberontakan internal yang mengakibatkan perang saudara. Lalu pada tahun 1524, wilayah Pasai menjadi bagian dari Kesultanan Aceh. Dengan demikian, sejarah dari Kerajaan Samudera Pasai dimulai pada tahun 1267 dan berakhir pada 1524. Kerajaan ini bercorak maritim niaga, dan mencapai masa kejayaannya dibawah pemerintahan dari Sultan Mahmud Az-Zahir. Hingga akhirnya runtuh dan menjadi bagian dari Kesultanan Aceh.