Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, cerpen merupakan cerita pendek yang berisi tentang kisah cerita yang berisi tidak lebih dari 10 ribu kata. Pada umumnya cerita pada cerpen bisa memberikan kesan dominan dan berkonsentrasi pada permasalahan satu tokoh.
Sebuah cerpen atau cerita pendek memiliki suatu unsur pembentuk yang harus ada di dalam cerpen itu sendiri. Unsur ini dinamakan dengan unsur intrinsik. Unsur intrinsik akan membangun kisah cerita yang ingin disampaikan oleh penulis. Berikut inilah beberapa unsur intrinsik:
- Tema. Sebuah cerpen harus memiliki tema cerita. Hal ini karena tema menjadi unsur utama yang ingin disampaikan penulis pada kisah ceritanya.
- Alur/plot. Alur atau plot merupakan urutan peristiwa atau jalan cerita pada sebuah cerpen. Pada umumnya alur pada cerpen diawali dengan perkenalan, konflik masalah, lalu penyelesaian. Namun ada beberapa jenis alur cerita yaitu alur maju, alur mundur, dan alur campuran.
- Latar. Latar merupakan penjelasan mengenai latar atau tempat, waktu, dan suasana yang terjadi dalam cerpen tersebut.
- Tokoh. Tokoh merupakan pemeran yang diceritakan dalam sebuah cerpen. Tokoh terdiri dari pemeran utama dan pemeran pendukung.
- Watak. Watak merupakan gambaran sifat dari para pemeran. Watak terdiri dari tiga jenis yaitu protagonis (baik), antagonis (jahat) dan netral.
- Sudut pandang atau point of view. Sudut pandang merupakan cara pandang pengarang saat menceritakan kisah pada sebuah cerpen. Sudut pandang dibagi menjadi dua bentuk yaitu sudut pandang orang pertama yang terdiri dari pelaku utama (“aku” merupakan tokoh utama) dan pelaku sampingan (“aku menceritakan orang lain). Sedangkan sudut pandang orang ketiga terdiri dari serba tahu (“dia” menjadi tokoh utama) dan pengamat (“dia” menceritakan orang lain).
- Amanat. Amanat merupakan pesan moral atau pelajaran yang disampaikan oleh penulis kepada pembaca. Pesan moral yang disampaikan biasanya dalam bentuk tersirat maupun tersurat.
Berdasarkan penjelasan di atas, Tokoh dalam kutipan cerpen di atas terdiri dari empat tokoh, yaitu Bonsu, Murai, dan dua Dubalang. Latar tempat kutipan cerpen di atas adalah sebuah perkampungan, hal ini dibuktikan dari kalimat Saat mereka dilepas di ujung kampung. Latar waktu terjadi menjelang sore hari, hal ini dibuktikan pada kalimat Dari terangnya, Bonsu mengira matahari akan segera terbenam. Latar suasana adalah menyedihkan, hal ini terlihat dari deskripsi pada cerpen yang menyebutkan Bonsu dan Murai dalam keadaan terikat dengan mata tertutup, juga kalimat Kedua Dubalang memandangi mereka dengan tatapan sedih.
Dengan demikian, tokoh dalam kutipan cerpen di atas adalah Bonsu, Murai, dan dua Dubalang. Latar tempat adalah sebuah perkampungan, latar waktu menjelang sore hari, dan latar suasana adalah menyedihkan.