Fabel adalah cerita bermoral yang menggambarkan budi dan watak manusia yang diperankan oleh binatang. Fabel sendiri masuk ke dalam cerita fiksi, yang artinya bukan kehidupan nyata.
Tokoh adalah individu ciptaan/rekaan pengarang yang mengalami peristiwa-peristiwa atau lakukan dalam berbagai peristiwa cerita.
Watak tokoh adalah sifat yang dimiliki oleh tokoh tersebut. Watak tokoh dalam cerita ada tiga, yaitu antagonis, protagonis, dan tritagonis.
Analisis tokoh dan watak tokoh yang terdapat pada pengalan teks fabel:
“Tolong aku, Kupu-Kupu, aku minta ma’af waktu itu aku sangat sombong sekali bisa bertahan dari badai hanya karena aku berlindung di bawah tanah”. Si Kupu-kupu akhirnya menolong si Semut dan semut pun selamat serta berjanji tidak akan menghina semua makhluk ciptaan Tuhan yang ada di hutan tersebut.
Tokoh yang terdapat pada teks fabel di atas adalah si Kupu-Kupu dan si Semut. Hal ini dibuktikan dari kalimat kutipan teks berikut:
Si Kupu-kupu akhirnya menolong si Semut.
Watak dari masing-masing tokoh adalah:
- Si Kupu-kupu
Memiliki watak protagonis karena sifatnya yang baik dan suka menolong. Hal ini dibuktikan dengan kutipan berikut:
Si Kupu-kupu akhirnya menolong si Semut dan semut pun selamat serta berjanji tidak akan menghina semua makhluk ciptaan Tuhan yang ada di hutan tersebut.
- Si Semut
Memiliki watak antagonis karena memiliki sifat yang sombong. Hal ini dibuktikan dari kutipan berikut:
“Tolong aku, Kupu-Kupu, aku minta ma’af waktu itu aku sangat sombong sekali bisa bertahan dari badai hanya karena aku berlindung di bawah tanah”.
Dengan demikian, tokoh dan watak yang terdapat pada penggalan teks fabel tersebut adalah si Kupu-Kupu berwatak protagonis karena memiliki sifat yang baik dan suka menolong dan si Semut berwatak antagonis karena memiliki sifat yang sombong.