Iklan

Iklan

Pertanyaan

Sebutkan namasetiap zat yang terlibat pada reaksi kimia berikut! CrO 4 2 − ​ + 6 Fe ( OH ) 2 ​ + 5 H 2 ​ O → Cr 2 ​ O 3 ​ + 6 Fe ( OH ) 3 ​ + 4 OH −

Sebutkan nama setiap zat yang terlibat pada reaksi kimia berikut!

space

Iklan

Q. 'Ainillana

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Yogyakarta

Jawaban terverifikasi

Iklan

Pembahasan

Nama ion CrO 4 2 − ​ adalah kromat, senyawa Fe ( OH ) 2 ​ adalah besi(II) hidroksida, senyawa H 2 ​ O adalah air, senyawa Cr 2 ​ O 3 ​ kromium(III) oksida, senyawa Fe ( OH ) 3 ​ besi(III) hidroksida dan ion adalah hidroksida. Tata namaanion diatom selain anion XO n − ​ (X = unsur halogen) tidak memiliki aturan untuk penamaannya. Nama ion CrO 4 2 − ​ adalah kromat dan nama ion adalah hidroksida. Senyawa Fe ( OH ) 2 ​ ,dan Fe ( OH ) 3 ​ merupakan senyawa ion poliatomik dengan kation dari golongantransisi.Penamaan senyawa ionik polimerdengan kation golongan transisidimulai dengan nama kation diikuti muatan yang ditulis dengan angka romawi (tanpa spasi)lalu diikutinama anion polimer. Senyawa Fe ( OH ) 2 ​ terdiri dari kation Fe 2 + dan anion OH − . Kation Fe 2 + memiliki nama besi(II) dan anion OH − memiliki nama hidroksida, jadi senyawa Fe ( OH ) 2 ​ bernama besi(II) hidroksida .Senyawa Fe ( OH ) 3 ​ terdiri dari kation Fe 3 + dan anion OH − . Kation Fe 3 + memiliki nama besi(III) dan anion OH − memiliki nama hidroksida, jadi senyawa Fe ( OH ) 3 ​ bernama besi(III) hidroksida . Senyawa Cr 2 ​ O 3 ​ terdiri dari kation Cr 3 + dan anion O 2 − , senyawa ini merupakan senyawa ion biner dengan kation dari golongan transisi. Penamaan senyawa ionik biner dengan kation golongan transisidimulai dengan nama kation diikuti muatan yang ditulis dengan angka romawi (tanpa spasi)lalu diikutinama anion dengan akhiran -ida . Kation Cr 3 + memiliki nama kromium(III) dan anion O 2 − memiliki nama oksida (oksigen berakhiran -ida ), jadi senyawa Cr 2 ​ O 3 ​ memiliki nama kromium(III) oksida . Senyawa H 2 ​ O merupakan senyawa kovalenbiner (terdiri dari dua jenis atom)yang tersusun dari duaatom Hdan satuatom O, kedua atom tersebut merupakan unsur non logam. Penamaan senyawa kovalen biner menggunakan metode yang menunjukkan banyaknya atom dalam senyawa. Sistem ini menggunakan awalan Yunani: mono- = 1 (jarang disebutkan); di- = 2; tri- = 3; dan seterusnya. Susunan penamaannya adalah jumlah atom+nama unsur pertama + jumlah atom+nama unsur berakhiran -ida . Jika mengikuti aturan tersebut, nama senyawa H 2 ​ O adalah dihidrogen monoksida. Namun, penamaan ini jarang dipakai karena senyawa H 2 ​ O sudah umum dikenal dengan nama air.

Nama ion  adalah kromat, senyawa  adalah besi(II) hidroksida, senyawa  adalah air, senyawa  kromium(III) oksida, senyawa  besi(III) hidroksida dan ion O H to the power of bold minus sign adalah hidroksida.

Tata nama anion diatom selain anion  (X = unsur halogen) tidak memiliki aturan untuk penamaannya. Nama ion  adalah kromat dan nama ion O H to the power of bold minus sign adalah hidroksida.

Senyawa , dan  merupakan senyawa ion poliatomik dengan kation dari golongan transisi. Penamaan senyawa ionik polimer dengan kation golongan transisi dimulai dengan nama kation diikuti muatan yang ditulis dengan angka romawi (tanpa spasi) lalu diikuti nama anion polimer. Senyawa  terdiri dari kation  dan anion . Kation  memiliki nama besi(II) dan anion  memiliki nama hidroksida, jadi senyawa  bernama besi(II) hidroksida. Senyawa  terdiri dari kation  dan anion . Kation  memiliki nama besi(III) dan anion  memiliki nama hidroksida, jadi senyawa  bernama besi(III) hidroksida

Senyawa  terdiri dari kation  dan anion , senyawa ini merupakan senyawa ion biner dengan kation dari golongan transisi. Penamaan senyawa ionik biner dengan kation golongan transisi dimulai dengan nama kation diikuti muatan yang ditulis dengan angka romawi (tanpa spasi) lalu diikuti nama anion dengan akhiran -ida. Kation  memiliki nama kromium(III) dan anion  memiliki nama oksida (oksigen berakhiran -ida), jadi senyawa  memiliki nama kromium(III) oksida.

Senyawa  merupakan senyawa kovalen biner (terdiri dari dua jenis atom) yang tersusun dari dua atom H dan satu atom O, kedua atom tersebut merupakan unsur non logam. Penamaan senyawa kovalen biner menggunakan metode yang menunjukkan banyaknya atom dalam senyawa. Sistem ini menggunakan awalan Yunani: mono- = 1 (jarang disebutkan); di- = 2; tri- = 3; dan seterusnya. Susunan penamaannya adalah jumlah atom+nama unsur pertama + jumlah atom+nama unsur berakhiran -ida. Jika mengikuti aturan tersebut, nama senyawa  adalah dihidrogen monoksida. Namun, penamaan ini jarang dipakai karena senyawa  sudah umum dikenal dengan nama air.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

9

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Perhatikan tabel berikut! Pasangan rumus dan nama senyawa yang tepat ditunjukkan oleh angka ...

15

4.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia