Globalisasi selain memudahkan hubungan komunikasi, transportasi, pertukaran tekologi dan kebudayaan antarnegara, juga menuntut negara-ngara untuk memiliki keampuan bersaing dalam kehidupan global.
Bagi negara-negara yang siap dan mampu bersaing, globalisasi dapat memberikan keuntungan. Namun, bagi negara-ngara berkembang yang belum siap, karena ketertingalan dalam kepemilikan modal, teknologi dan sumberdaya manusia, akan menimbulkan hambatan dan permasalahan, seperti tingginya tingkat konsumsi terhadap barang-barang impor, sulitnya memproteksi industri lokal dan lain sebagainya.
Ketidakmampuan dalam memasuki persaingan global, akan membuat negara-ngara berkembang akan memiliki kecenderungan mengalami westernisasi (kebarat-baratan) yaitu hanya bergaya, mengonsumsi budaya negara maju tapi tidak memiliki kemajuan itu sendiri, dan kedua mengalami ketergantungan (dependensi) terhadap barang, investasi dan teknologi dari negara-negara maju.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka kecenderungan yang terjadi karena adanya globalisasi bagi negara berkembang adalah westernisasi (kebarat-baratan) dan dependensi (ketergantungan).