Kebudayaan Neolitikum adalah kebudayaan batu baru. Ciri-cirinya dari kebudayaan ini adalah alat-alatnya sudah dibuat dengan baik dengan cara diasah (diupam) dan dihaluskan. Masa ini merupakan masa bercocok tanam di Indonesia yang bersamaan dengan berkembangnya kemahiran mengasah (mengupam) alat-alat batu serta mulai dikenalnya teknologi pembuatan tembikar. Dengan demikian, masa ini telah membawa perubahan besar dalam kehidupan manusia, yakni perubahan dari kehidupan food gathering menjadi food producing. Hasil kebudayaan neolitikum, di antaranya ialah kapak persegi, kapak lonjong, alat serpih, gerabah, dan perhiasan.
Kapak Persegi ditemukan oleh von Heine Geldern yang didasarkan kepada penampang alang alat-alatnya yang berupa persegi panjang atau juga berbentuk trapesium. Kapak persegi kebanyakan terbuat dari batu api yang keras atau chalsedon dengan bentuknya yang berupa persegi panjang atau trapesium. Ada berbagai ukuran yang besar ialah beliung atau cangkul untuk mengerjakan sawah, sedangkan yang kecil ialah tarah untuk mengerjakan kayu. Pemakaiannya tidak lagi digenggam, melainkan telah mempergunakan tangkai kayu sehingga memberikan kekuatan yang lebih besar.
Kapak lonjong di dasarkan atas penampang alangnya yang berbentuk lonjong dan bentuk kapaknya bulat telur. Ujungnya yang runcing untuk tangkai dan ujung lainnya yang bulat diasah hingga tajam.
Alat serpih dibuat dengan cara memukul bongkahan batu menjadi pecahan-pecahan kecil yang berbentuk segi tiga, trapesium, atau setengah bulat. Alat ini tidak dikerjakan lebih lanjut dan digunakan untuk alat pemotong, gurdi atau penusuk. Alat serpih ada yang dikerjakan lagi menjadi mata panah dan ujung tombak.
Dari zaman Neolitikum selain ditemukan jenis-jenis kapak, juga ditemukan alat-alat perhiasan seperti gelang, kalung, manik-manik dan batu akik. Di samping itu, manusia purba pada zaman ini juga telah pandai membuat tembikar (periuk belanga).
Dengan demikian, hasil kebudayaan neolitikum, di antaranya ialah kapak persegi, kapak lonjong, alat serpih, gerabah, dan perhiasan.