Jadi, pH larutan tersebut sebesar 8 + log 5,24
Sebagaimana kita ketahui bahwa jika larutan asam direaksikan dengan larutan basa akan membentuk senyawa garam.Hidrolisis hanya dapat terjadi pada pelarutan senyawa garam yang terbentuk dari ion-ion asam lemah dan ion-ion basa lemah. Jadi, garam yang bersifat netral (dari asam kuat dan basa kuat) tidak terjadi hidrolisis.
Reaksi asam dan basa :
Menentukan konsentrasi garam yang terbentuk :
[ CH 3 COONa ] = volume mol [ CH 3 COONa ] = 100 mL 5 mmol [ CH 3 COONa ] = 0 , 05 M
Reaksi ionisasi garam :
CH 3 COONa → CH 3 COO − + Na + 0 , 05 M 0 , 05 M
Reaksi hidrolisis :
CH 3 COO − + H 2 O ⇌ CH 3 COOH + OH −
Adanya ion hidroksida menentukan bahwa sifat garam tersebut adalah basa. Sehingga untuk menentukan nilai pH menggunakan persamaan berikut :
[ OH − ] = K a K w × [ CH 3 COO − ] [ OH − ] = 1 , 8 × 1 0 − 5 1 0 − 14 × [ 5 × 1 0 − 2 ] [ OH − ] = 27 , 78 × 1 0 − 12 [ OH − ] = 5 , 24 × 1 0 − 6 pOH = 6 − lo g 5 , 24 pH = 14 − ( 6 − lo g 5 , 24 ) pH = 8 + lo g 5 , 24
Dari persamaan di atas diperoleh pH larutan sebesar 8 + log 5,24.
Jadi, pH larutan tersebut sebesar 8 + log 5,24
Sebagaimana kita ketahui bahwa jika larutan asam direaksikan dengan larutan basa akan membentuk senyawa garam.Hidrolisis hanya dapat terjadi pada pelarutan senyawa garam yang terbentuk dari ion-ion asam lemah dan ion-ion basa lemah. Jadi, garam yang bersifat netral (dari asam kuat dan basa kuat) tidak terjadi hidrolisis.