Pada tekanan 760 mmHg, titik didih air adalah 100 ∘C dan titik beku air adalah 0 ∘C. Ketika air (pelarut) ditambahkan dengan zat terlarut akan menyebabkan titik didih air menjadi lebih tinggi dan penurunan titik beku. Ini dikarenakan, zat terlarut menghambat proses perubahan fase pelarut dimana adanya interaksi baru antara zat terlarut dengan zat pelarut.
Sukrosa dan glukosa termasuk dalam larutan non elektrolit karena molekul-molekulnya tidak terionisasi dalam larutan.
Titik didih dan tike beku larutan yang mengandung sukrosa dan glukosa sebagai berikut:
- Menentukan molalitas larutan
m=(Mr glukosamassa glukosa+Mr sukrosamassa sukrosa)×massa pelarut1000m=(180 g/mol24 gram+342 g/mol3,42 gram)×500 gram1000m=(0,13+0,1)×2m=0,46 molal
- Menentukan kenaikan titik didih
△Tb=m×Kb△Tb=0,46 molal ×0,52 ∘C△Tb=0,2392 ∘C
- Menentukan titik didih larutan
△Tb=Tb−Tb∘0,2392 ∘C=Tb−100 ∘CTb=100 ∘C + 0,2392 ∘CTb=100,2392 ∘C
- Menentukan penurunan titik beku
△Tf=m×Kf△Tf=0,46 molal×1,86 ∘C△Tf=0,8556 ∘C
- Menentukan titik beku larutan
△Tf=Tf∘−Tf0,8556 ∘C=0 ∘C − TfTf=0 ∘C − 0,8556 ∘CTf=−0,8556 ∘C
Jadi, titik didih dan titik beku larutan tersebut berturut-turut adalah 100,2392 ∘C dan −0,8556 ∘C.