Jadi, jawaban yang benar adalah A.
Stoikiometri merupakan bagian dari ilmu kimia yang membahas tentang perhitungan kimia yang mencangkup perbandingan massa, mol, kadar dan reaksi kimia. Salah satu dari ilmu stoikiometri adalah perbandingan koefisien. Perbandingan koefisien digunakan untuk menentukan nilai mol pada suatu reaksi. Namun sebelum melakukan perbandingan koefisien, perlu untuk memastikan apakah reaksi sudah setara atau tidak karena penggunaan perbandingan koefisien hanya dapat dilakukan pada reaksi yang setara. Penentuan volume gas hidrogen pada keadaan standar dapat dilakukan dengan langkah-langkah:
Menyetarakan reaksi
Reaksi pada soal belum setara, sehingga perlu untuk menyetarakannya terlebih dahulu sebelum menghitung mol gas hidrogen. Penyataraan reaksi berdasar pada hukum kekekalan massa yaitu massa sebelum reaksi dan sesudah reaksi adalah sama. Pada soal senyawa NO2 seharusnya adalah NO, sehingga reaksinya adalah Cu(s)+HNO3(aq)→Cu(NO3)2(aq)+2NO(g)+4H2O(l).
Pada reaksi tersebut, atom H pada ruas kanan berjumlah 8, sehingga perlu untuk menambahkan koefisien 8 pada senyawa HNO3 pada ruas kiri.
Cu(s)+8HNO3(aq)→Cu(NO3)2(aq)+2NO(g)+4H2O(l)
Jumlah atom yang belum setara adalah N dan O. Jumlah atom N pada ruas kiri adalah 8, sedangkan pada ruas kanan adalah 4. Sedangkan jumlah O pada ruas kiri adalah 24 dan pada ruas kanan adalah 12. Maka reaksi setaranya adalah:
3Cu(s)+8HNO3(aq)→3Cu(NO3)2(aq)+2NO(g)+4H2O(l)
Menentukan mol tembaga
Mol tembaga dapat ditentukan dengan rumus hubungan dari massa dan mol.
mol===Mrm6419,20,3 mol
Menentukan volume gas NO
Dalam menentukan volume gas NO, perlu untuk menentukan molnya terlebih dahulu. Mol gas NO dapat ditentukan dari perbandingan koefisien dengan tembaga.
mol NO===32×mol Cu32×0,3 mol0,2 mol
Volume gas NO pada 0∘C, 1 atm (STP) adalah:
VNO==0,2×22,4 L4,48 L
Berdasar hitungan tersebut, maka volume gas NO pada 0∘C, 1 atm (STP) adalah 4,48 L.