Sebagian faktor munculnya fasisme di Jerman sama dengan faktor-faktor munculnya fasisme di ltalia, yaitu ... adanya keinginan Jerman untuk membalas kekalahannya dalam Perang Dunia I perlakuan kasar terhadap Jerman melalui Perjanjian Versailes tumbuhnya nasionalisme dan patriotisme di kalangan pemuda ketakutan yang besar akan sosialisme

Pembahasan

Jawaban yang tepat dari pertanyaan diatas adalah A. Untuk lebih jelasnya, yuk pahami penjelasan berikut: Fasisme adalah paham dimana dalam suatu negara itu hanya satu tangan yang memerintah, dengan kata lain,pemerintahan dengan tangan besi.Politik balas dendam yang dijalankan oleh Jerman, mendorong Hitler menjadi seorang fasis yang overpower. Setelah Perang Dunia I berakhir maka muncul suatu gerakan politik fasisme. Fasisme ialah prinsip nasionalisme ekstrem, totalitarianisme, kemandirian ekonomi, dan kekuatan militer. Meskipun Italia berada di pihak pemenang pada Perang Dunia I, akan tetapi perang telah menguras sumber dayanya dan negara terbelit utang. Selain itu, bangkitnya komunisme di Rusia telah mendapat banyak perhatian orang Italia. Faktor lain lahirnya fasisme di Italia adalah kekecewaan Italia karena telah dirugikan oleh Perjanjian Versailles, karena kehilangan wilayah di Dalmatia, Adalia, dan Aegea. Faktor yang tidak kalah pentingnya juga adalah adanya krisis kepemimpinan dalam pemerintahan Italia mendorong Benito Mussolini dan kroni-kroni fasisnya berkuasa di Italia pada tahun 1922. Kondisi-kondisi pascaperang di Jerman juga akhirnya memunculkan fasisme. Situasi ekonomi yang sulit akibat hiperinflasi dan menumpuknya utang pascaperang. Sebagian faktor munculnya fasisme di Jerman sama dengan faktor-faktor munculnya fasisme di Italia, yaitu sebagai berikut. Adanya keinginan Jerman untuk membalas kekalahannya dalam Perang Dunia I; Tidak populernya Republik Weimar karena dianggap tidak dapat mengatasi masalah-masalah negara, terutama krisis ekonomi; Perlakuan kasar terhadap Jerman melalui Perjanjian Versailles; Ketakutan yang besar akan komunisme; Tumbuhnya nasionalisme dan patriotisme di kalangan pemuda, yang tumbuh di bawah agitasi dan kampanye propaganda selama masa perang.