Iklan

Pertanyaan

Sebagian besar masjid di tanah Jawa memiliki jenis atap tumpang, model tersebut diambil dari model arsitek dari sebuah masjid yang pernah dibuat oleh ...

Sebagian besar masjid di tanah Jawa memiliki jenis atap tumpang, model tersebut diambil dari model arsitek dari sebuah masjid yang pernah dibuat oleh ...

  1. Kesultanan Ngayogyakarta

  2. Kesunanan Surakarta

  3. Kesultanan Demak

  4. Kesultanan Pajang

  5. Kesultanan Mataram

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

09

:

24

:

24

Iklan

A. Acfreelance

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Jawaban

untuk dapat berakulturasi masing-masing kebudayaan harus seimbang.

untuk dapat berakulturasi masing-masing kebudayaan harus seimbang.

Pembahasan

Jawaban yang tepat dari pertanyaan diatas adalah C. Untuk lebih jelasnya, yuk pahamipenjelasan berikut: Masjid-masjid kuno di Jawa memiliki model atap tumpang. Model tersebut diambil dari model arsitek Masjid Agung Demak. Masjid Agung Demak merupakan masjid kuno dari Kesultanan Demak berasal dari awal abad ke-16 dengan atap tumpang 3 yang melambangkan Meru (gunung) dalam kepercayaan Agama Hindu. Dalam seni bangunan di zaman perkembangan Islam, terjadi akulturasi antara unsur Islam dan kebudayaan Hindu. Seni bangunan Islam yang menonjol adalah masjid. Bangunan masjid yang ada di Jawa berbentuk seperti pendopo, yaitu balai atau ruang besar tempat rapat, dengan komposisi ruang yang berbentuk persegi dan beratap tumpang. Di Timur Tengah bagian atap bangunan masjid biasanya berbentuk kubah, tetapi di Jawa diganti dengan atap tumpang dengan sejumlah susunan bertingkat dua, tiga, dan lima. Hal tersebut mirip dengan bentuk bangunan pura (rumah ibadat agama Hindu). Akulturasi kebudayaan adalah suatu proses percampuran antara unsur-unsur kebudayaan yang satu dan kebudayaan yang lain sehingga membentuk kebudayaan baru, kebudayaan baru hasil percampuran tersebut tidak kehilangan kepribadian atau ciri khasnya. Oleh karena itu, untuk dapat berakulturasi masing-masing kebudayaan harus seimbang.

Jawaban yang tepat dari pertanyaan diatas adalah C.

Untuk lebih jelasnya, yuk pahami penjelasan berikut:

Masjid-masjid kuno di Jawa memiliki model atap tumpang. Model tersebut diambil dari model arsitek Masjid Agung Demak.  Masjid Agung Demak merupakan masjid kuno dari Kesultanan Demak berasal dari awal abad ke-16 dengan atap tumpang 3 yang melambangkan Meru (gunung) dalam kepercayaan Agama Hindu.

Dalam seni bangunan di zaman perkembangan Islam, terjadi akulturasi antara unsur Islam dan kebudayaan Hindu. Seni bangunan Islam yang menonjol adalah masjid. Bangunan masjid yang ada di Jawa berbentuk seperti pendopo, yaitu balai atau ruang besar tempat rapat, dengan komposisi ruang yang berbentuk persegi dan beratap tumpang. Di Timur Tengah bagian atap bangunan masjid biasanya berbentuk kubah, tetapi di Jawa diganti dengan atap tumpang dengan sejumlah susunan bertingkat dua, tiga, dan lima. Hal tersebut mirip dengan bentuk bangunan pura (rumah ibadat agama Hindu).

Akulturasi kebudayaan adalah suatu proses percampuran antara unsur-unsur kebudayaan yang satu dan kebudayaan yang lain sehingga membentuk kebudayaan baru, kebudayaan baru hasil percampuran tersebut tidak kehilangan kepribadian atau ciri khasnya. Oleh karena itu, untuk dapat berakulturasi masing-masing kebudayaan harus seimbang.

Buka akses jawaban yang telah terverifikasi

lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

8

popy cantyca

Ini yang aku cari! Makasih ❤️ Mudah dimengerti Bantu banget Pembahasan lengkap banget

fariz yusuf

Ini yang aku cari!

Fuji Fachri

Bantu banget Makasih ❤️

Iklan

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!