Teks berikut untuk menjawab soal nomor 1-5.

Adibudaya Perupa Pertama Nusantara

    Sepanjang deretan tebing pantai nan putih di Kaimana, Papua Barat, banyak ditemukan gambar cadas prasejarah. Sebagian temuan lukisan cadas di tebing pantai diduga dibuat untuk keperluan navigasi laut. Gunung karst ini membentang 15 kilometer, yang mengawetkan sedikitnya 17 situs gambar cadas dan 3 situs hunian prasejarah.
    Sang Pitarah telah menorehkan seni lukis pertama di dinding ceruk dan gua Nusantara sejak 40 ribu tahun silam. Bagaimana kita memahami dan merawat pesan peradaban mereka?
    Tradisi gambar cadas merupakan tradisi manusia prasejarah dalam menyampaikan pesan melalui gambar. Gambar-gambar tersebut tidaklah berdiri sendiri. Namun, berasosiasi dengan lingkungannya. Misalnya, gambar dilukis pada gua yang dipercaya berenergi gaib. Energi itu ada karena berasosiasi dengan suatu gunung, sungai, padang rumput, hutan, atau laut.
    Dewasa ini, para peneliti berkeyakinan bahwa manusia prasejarah membuat gambar cadas untuk menyampaikan kejadian sosial penting, sekaligus memuaskan kebutuhan akan perasaan tertentu-rasa cemas, rasa aman, rasa syukur dari masyarakat penduduknya.
    Jadi, ancaman terbesar bagi warisan jejak seniman pertama negeri ini adalah generasi penerus mereka, yakni kita sendiri. Petaka rusaknya gambar cadas terjadi apabila masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi dan program pembangunan tidak menganggap situs bergambar itu penting. Apabila kita ingin mempertahankan gambar cadas, kita harus mempertahankan kelestarian lingkungan juga.

Sumber: Majalah National Geographic Indonesia, edisi Januari 2016 Vol. 12 No. 1, halm. 26. (dengan pengubahan)

Sebagai generasi penerus apa yang dapat kita lakukan terhadap peninggalan manusia prasejarah itu?

Jawaban pertanyaan tersebut sesuai isi teks di atas adalah ....