Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki, Jepang, pada bulan Agustus 1945, tahap akhir Perang Dunia Kedua. Amerika Serikat menjatuhkan bom dengan persetujuan dari Britania Raya sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Quebec. Dua operasi pengeboman yang menewaskan sedikitnya 129.000 jiwa ini merupakan penggunaan senjata nuklir masa perang untuk pertama dan terakhir kalinya dalam sejarah. Dalam kurun dua sampai empat bulan pertama setelah pengeboman terjadi, dampaknya menewaskan 90.000–146.000 orang di Hiroshima dan 39.000–80.000 di Nagasaki kurang lebih separuh korban di setiap kota tewas pada hari pertama. Pada bulan-bulan seterusnya, banyak orang yang tewas karena efek luka bakar, penyakit radiasi, dan cedera lain disertai sakit dan kekurangan gizi. Tanggal 15 Agustus, enam hari setelah pengeboman Nagasaki dan Uni Soviet menyatakan perang, Jepang menyatakan menyerah kepada Sekutu. Tanggal 2 September, Jepang menandatangani instrumen penyerahan diri yang otomatis mengakhiri Perang Dunia II. Pengaruh pengeboman ini terhadap penyerahan diri Jepang dan alasan etisnya masih diperdebatkan sampai sekarang
Dengan demikian, alasan yang mendasari pengeboman Hiroshima dan Nagasaki oleh Amerika Serikat, yakni:
- Pengeboman terhadap kota Hiroshima dan Nagasaki adalah bentuk balasan dari serangan ke Pearl Harbour yang dilakukan oleh Jepang. Peristiwa tersebut menyeret Amerika Serikat dalam PD II.
- Bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki bertujuan agar perang secepatnya berakhir karena Amerika kelelahan dan kerugian luar biasa yang ditimbulkan oleh keikutsertaannya dalam perang Eropa. Jika perang dilaksanakan dengan cara semestinya maka penyerangan Amerika ke Jepang akan memakan banyak waktu oleh sebab itu mereka memilih menggunakan bom atom.
- Pengeboman Hirosima dan Nagasaki oleh Amerika juga dilatarbelakangi niat Presiden Truman untuk menekan atau menggertak Stalin, Uni Soviet.
Dua operasi pengeboman yang menewaskan sedikitnya 129.000 jiwa ini merupakan penggunaan senjata nuklir masa perang untuk pertama dan terakhir kalinya dalam sejarah. Dalam kurun dua sampai empat bulan pertama setelah pengeboman terjadi, dampaknya menewaskan 90.000–146.000 orang di Hiroshima dan 39.000–80.000 di Nagasaki kurang lebih separuh korban di setiap kota tewas pada hari pertama. Pada bulan-bulan seterusnya, banyak orang yang tewas karena efek luka bakar, penyakit radiasi, dan cedera lain disertai sakit dan kekurangan gizi.
Dengan demikian, sebab terjadinya bom atom di Jepang karena Jepang yang menjatuhkan bom di Pearl Harbour serta akibat jatuhnya bom atom nuklir di Jepang. Banyaknya korban jiwa dan membuat Jepang akhirnya menyerah kepada sekutu.