Gambar di atas merupakan salah satu contoh peristiwa osmosis. Osmosis merupakan difusi yang berlangsung dengan melewati membran semipermeabel. Pada osmosis, yang bergerak melalui membran semipermeabel adalah air dari larutan hipotonis (konsentrasi air tinggi, konsentrasi zat terlarut rendah) ke larutan hipertonis (konsentrasi air rendah, konsentrasi zat terlarut tinggi) sehingga tercapai keseimbangan (larutan isotonis).
Berdasarkan percobaan, maka larutan sukrosa 30% adalah larutan hipertonis (konsentrasi air rendah, konsentrasi zat terlarut tinggi), sedangkan air suling merupakan larutan hipotonis (konsentrasi air tinggi, konsentrasi zat terlarut rendah).
Apabila sel dimasukkan ke dalam air suling selama 20 menit maka kondisi cairan sel terlihat normal seperti pada tabel (hal ini menunjukkan adanya kemungkinan bahwa air distilasi bersifat isotonis atau memiliki tekanan osmotik yang sama dengan cairan sel). Selanjutnya sel dimasukkan ke dalam larutan sukrosa 30% maka akan terjadi peristiwa osmosis, yaitu perpindahan cairan dari dalam sel menuju ke luar sel (ke dalam larutan sukrosa 30%). Hal ini dikarenakan larutan sukrosa 30% bersifat hipertonis terhadap sel sehingga cairan sel akan berkurang sampai terbentuknya keseimbangan yaitu larutan sukrosa 30% menjadi isotonis terhadap cairan sel. Proses keluarnya cairan sel menyebabkan mengkerutnya sitoplasma dan lepasnya membran sel dari dinding sel, yang disebut plasmolisis.
Setelah terjadi plasmolisis, sel direndam kembali dalam air suling, maka akan terjadi deplasmolisis. Kondisi sel yang mengalami pengurangan cairan (plasmolisis) bersifat hipertonis terhadap air suling, sehingga ketika sel direndam kembali pada air suling maka akan terjadi osmosis yaitu masuknya air dari air suling ke dalam sel. Kondisi sel akan kembali ke bentuk semula, seperti yang digambarkan pada pilihan jawaban A.
Oleh karena itu, jawaban yang benar adalah A.