Sang mentari pun terbit dari timur, serta burung-burung sudah berterbangan ke sana ke mari seakan-akan ikut gembira. Meskipun begitu, Salman tampak murung. Harapannya hancur karena tidak dapat mempertahankan rangking satu. Saat proses pembelajaran akan dimulai, tanpa disangka-sangka Dewi, sahabatnya, datang bersama Anjas. Maka Salman pun geram karena si anak buru itu telah mengambil semua miliknya selama ini, mulai dari bintang kelas hingga sahabat karib. Salman tidak kuat menahankan kesabaran, ia pun tanpa berpikir panjang memukul meja dengan kuat. Keterkaitan peristiwa dalam kutipan cerpen tersebut dengan kehidupan sehari-hari adalah . . .

Telah dua hari Bachtiar menginap di rumahku. Fatima, istriku, dan mertuaku menyambutnya dengan ramah. Mereka menganggap Bachtiar sebagai sanak famili. Apalagi Bachtiar masih sesuku denganku. Kloplah r...

“Meniek, mereka adalah orang tuamu. Tanpa mereka kau tak akan pernah ada di dunia, ingat?” katanya. “Mereka membencimu, ingat? Bunda menghinamu, ingat?” Aku mengingatkannya. Mustafa tertawa. “Me...

"Maniek, mereka adalah orang tuamu. Tanpa mereka kau tak akan pernah ada di dunia, inget?" katanya. "Mereka membencimu, ingat? BUnda menghinamu, ingat?" Aku mengingatkannya. Mustafa tertawa. "Me...

"Meniek, mereka adalah orang tuamu. Tanpa rnereka kau tak akan pernah ada di dunia, ingat?" katanya. "Mereka membencimu, ingat? Bunda menghinamu, ingat?" Aku mengingatkannya. Mustafa tertawa. "M...

Telah dua hari Bachtiar menginap di rumahku. Fatima, istriku, dan mertuaku menyambutnya dengan ramah. Mereka menganggap Bachtiar sebagai sanak famili. Apalagi Bachtiar masih sesuku denganku. Kloplah r...