Iklan

Iklan

Pertanyaan

Salin dan lengkapi tabel berikut!

Salin dan lengkapi tabel berikut!

space 

Iklan

I. Solichah

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Jawaban

bagian yang kosong pada tabel dapat dituliskan sesuai dengan aturan tata nama yang berlaku.

bagian yang kosong pada tabel dapat dituliskan sesuai dengan aturan tata nama yang berlaku.space

Iklan

Pembahasan

Pada tabel soal di atas, rumus senyawa yang terbentuk maupun nama senyawa ion dapat dianalisis bahwa terdapat senyawa yang tergolong senyawa poliatomik dan senyawa biner. Senyawa Biner Senyawa biner merupakan senyawa yang terdiri atas dua macam unsur yang berbeda. Senyawa biner digolongkan menjadi dua, yaitu senyawa biner dari unsur logam dan nonlogam (ionik) serta senyawa biner dari unsur nonlogam dan nonlogam (kovalen). Penamaan senyawa biner dari unsur logam dan nonlogam(ionik) mengikuti aturan berikut. Unsur yang berada di depan (unsur logam) sebagai kationdiberi nama sesuai dengan nama unsur tersebut. Unsur yang berada di belakang (unsur nonlogam) sebagai anion diberi nama sesuai dengan nama unsur tersebut dengan mengganti akhiran unsur menjadi akhiran -ida. Penyebutan senyawa dari unsur logam yang mempunyai lebih dari satu bilangan oksidasi disertai muatan kationnya dalam angka Romawi, lalu diikuti nama unsur anion. Kation(ion positif) merupakan unsur logam, sedangkan anion (ion negatif) merupakan unsur nonlogam. Angka Romawi ditulis dalam tanda kurung. Penamaan senyawa biner dari unsur nonlogam dan nonlogam (kovalen) mengikuti aturan berikut. Aturan penamaan senyawa biner dari unsur nonlogam dan nonlogam diawali dengan menyebutkan angka Yunani yang menyatakan jumlah atom nonlogam pertama, lalu diikuti dengan nama unsur pertama tersebut. Penamaan unsur nonlogam kedua mengikutiaturan yang sama, tetapi akhiran namanya diganti dengan -ida Awalan "mono" hanya dipakai pada unsur nonlogam yang kedua. Tata nama senyawa biner antar unsur nonlogam dapat pula mengunakan angka Romawi. Nama unsur yang di depan disebutkan dahulu, diikuti penulisan bilangan oksidasi dalam angka Romawi.Angka tersebut berada di dalam kurung. Selanjutnya, nama unsur di belakang disebutkan dan akhiran nama unsurriya diganti dengan akhiran -ida. Senyawa Poliatom Senyawa poliatom adalah senyawa yang berasal dari ion-ion poliatom, yaitu ion yang terdiri atas dua atau lebih atom-atom yang terikat bersama membentuk ion-dengan ikatan kovalen. Penamaan senyawa poliatom sama dengan aturan penamaan senyawa biner logam dan non-logam (ionik). Maka, bagian yang kosong pada tabel dapat ditulis secara lengkap seperti di bawah ini: Jadi, bagian yang kosong pada tabel dapat dituliskan sesuai dengan aturan tata nama yang berlaku .

Pada tabel soal di atas, rumus senyawa yang terbentuk maupun nama senyawa ion dapat dianalisis bahwa terdapat senyawa yang tergolong senyawa poliatomik dan senyawa biner. 

Senyawa Biner

Senyawa biner merupakan senyawa yang terdiri atas dua macam unsur yang berbeda. Senyawa biner digolongkan menjadi dua, yaitu senyawa biner dari unsur logam dan nonlogam (ionik) serta senyawa biner dari unsur nonlogam dan nonlogam (kovalen).

Penamaan senyawa biner dari unsur logam dan nonlogam(ionik) mengikuti aturan berikut.

  1. Unsur yang berada di depan (unsur logam) sebagai kation diberi nama sesuai dengan nama unsur tersebut.
  2. Unsur yang berada di belakang (unsur nonlogam) sebagai anion diberi nama sesuai dengan nama unsur tersebut dengan mengganti akhiran unsur menjadi akhiran -ida. 
  3. Penyebutan senyawa dari unsur logam yang mempunyai lebih dari satu bilangan oksidasi disertai muatan kationnya dalam angka Romawi, lalu diikuti nama unsur anion. Kation (ion positif) merupakan unsur logam, sedangkan anion (ion negatif) merupakan unsur nonlogam. Angka Romawi ditulis dalam tanda kurung.

Penamaan senyawa biner dari unsur nonlogam dan nonlogam (kovalen) mengikuti aturan berikut.

  1. Aturan penamaan senyawa biner dari unsur nonlogam dan nonlogam diawali dengan menyebutkan angka Yunani yang menyatakan jumlah atom nonlogam pertama, lalu diikuti dengan nama unsur pertama tersebut. Penamaan unsur nonlogam kedua mengikuti aturan yang sama, tetapi akhiran namanya diganti dengan -ida
  2. Awalan "mono" hanya dipakai pada unsur nonlogam yang kedua. 
  3. Tata nama senyawa biner antar unsur nonlogam dapat pula mengunakan angka Romawi. Nama unsur yang di depan disebutkan dahulu, diikuti penulisan bilangan oksidasi dalam angka Romawi. Angka tersebut berada di dalam kurung. Selanjutnya, nama unsur di belakang disebutkan dan akhiran nama unsurriya diganti dengan akhiran -ida. 

Senyawa Poliatom
Senyawa poliatom adalah senyawa yang berasal dari ion-ion poliatom, yaitu ion yang terdiri atas dua atau lebih atom-atom yang terikat bersama membentuk ion-dengan ikatan kovalen. Penamaan senyawa poliatom sama dengan aturan penamaan senyawa biner logam dan non-logam (ionik).

Maka, bagian yang kosong pada tabel dapat ditulis secara lengkap seperti di bawah ini:

Jadi, bagian yang kosong pada tabel dapat dituliskan sesuai dengan aturan tata nama yang berlaku.space

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

8

Suci Widiawati Ruspandi

kurang eksplor soal

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Golongkanlah senyawa berikut berdasarkan jenisnya dengan cara menuliskan namanya pada kolom di sebelah kanan dalam tabel di bawah ini.

49

0.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia