Iklan

Iklan

Pertanyaan

Salah satu peran aktif lndonesia dalam menjaga perdamaian dunia adalah menjadi penyelenggara Jakarta Informal Meeting (JIM) yang bertujuan ...

Salah satu peran aktif lndonesia dalam menjaga perdamaian dunia adalah menjadi penyelenggara Jakarta Informal Meeting (JIM) yang bertujuan ...

  1. Menyelesaikan masalah Kamboja-Vietnam

  2. Menjaga keamanan di kawasan Asia Tenggara

  3. Memperjuangkan kemerdekaan bagi seluruh bangsa

  4. Menyelesaikan konflik internal yang terjadi di Myanmar

  5. Menindaklanjuti kesepakatan dalam Deklarasi Bandung

Iklan

I. Agung

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Pendidikan Indonesia

Jawaban terverifikasi

Iklan

Pembahasan

Ketegangan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet menimbulkan kekhawatiran di negara-negara dunia ketiga. Sebagai negara dunia ketiga sekaligus negara yang baru lahir pasca-Perang Dunia II. Indonesia dan negara Asia Tenggara lainnya merupakan salah satu sarana perebutan pengaruh oleh dua kekuatan besar tersebut.Akibatnya, di kawasan Asia Tenggara sering terjadi konflik. Konflik yang terjadi pada masa ini adalah penggulingan kekuasaan di Kamboja pada periode 1975,serta perang antara Kamboja dan Vietnam pada 1978. Sedangkan Indonesia sendiri saat itu berusaha untuk tidak terpengaruh dan bersikap netaral. Indonesia tetap memegang teguh politik bebas aktif, yaitu tidak memihak blok manapun dan aktif dalam berbagai upaya mewujudkan perdamaian dunia. Upaya mewujudkan perdamaian dunia itu salah satunya adalah denganmemprakasai upaya mediasi guna mencari penyelesaian masalah secara damai, adil, dan bersifat menyeluruh. Untuk menyelesaikan konflik Kamboja-Vietnam, Indonesia dan negara ASEAN lainnya berupaya menyelesaikan konflik dengan menyelenggarakan Jakarta Informal Meeting (JIM) I pada 25-28 Juli 1988. JIM I merupakan media untuk mempertemukan faksi-faksi yang bertikai di Kamboja dan menyelesaikan masalah Kamboja-Vietnam.Pada JIM I, Pemerintahan Koalisi Demokratik Kamboja mengusulkan tiga tahap rencana penyelesaian Perang Indocina 3. Tiga usul tersebut adalah melakukan gencatan senjata antara kedua belah pihak, diturunkannya pasukan penjaga perdamaian PBB untuk mengawasi penarikan pasukan Vietnam dari Kamboja, dan penggabungan semua kelompok bersenjata Kamboja ke dalam satu kesatuan. Usulan tersebut disetujui dan akan kembali dibahas dalamJakarta Informal Meetingkedua.Pada 16-18 Februari 1989 pemerintah Indonesia dan ASEAN mengadakan jakarta Informal Meeting (JIM) II. Pada pertemuan ini dijabarkan berbagai kemajuan bersifat teknis sebagai tindak lanjut dan penyeragaman persepsi pada JIM I. Hasil pelaksanaan JIM I dan JIM II dilaporkan Menteri Luar Negeri Indonesia, Ali Alatas dalam KTT ASEAN di Brunei Darussalam pada 1989. Keberhasilan pelaksanaan JIM I dan JIM II berdampak positif bagi Indonesia. Keberhasilan tersebut meningkatkan cara pandang negara-negara ASEAN terhadap Indonesia. Berdasarkan penjelasan di atas maka jawabannya adalah A.

Ketegangan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet menimbulkan kekhawatiran di negara-negara dunia ketiga. Sebagai negara dunia ketiga sekaligus negara yang baru lahir pasca-Perang Dunia II. Indonesia dan negara Asia Tenggara lainnya merupakan salah satu sarana perebutan pengaruh oleh dua kekuatan besar tersebut. Akibatnya, di kawasan Asia Tenggara sering terjadi konflik. Konflik yang terjadi pada masa ini adalah penggulingan kekuasaan di Kamboja pada periode 1975, serta perang antara Kamboja dan Vietnam pada 1978.  Sedangkan Indonesia sendiri saat itu berusaha untuk tidak terpengaruh dan bersikap netaral. Indonesia tetap memegang teguh politik bebas aktif, yaitu tidak memihak blok manapun dan aktif dalam berbagai upaya mewujudkan perdamaian dunia. Upaya mewujudkan perdamaian dunia itu salah satunya adalah dengan memprakasai upaya mediasi guna mencari penyelesaian masalah secara damai, adil, dan bersifat menyeluruh.

Untuk menyelesaikan konflik Kamboja-Vietnam, Indonesia dan negara ASEAN lainnya berupaya menyelesaikan konflik dengan menyelenggarakan Jakarta Informal Meeting (JIM) I pada 25-28 Juli 1988. JIM I merupakan media untuk mempertemukan faksi-faksi yang bertikai di Kamboja dan menyelesaikan masalah Kamboja-Vietnam. Pada JIM I, Pemerintahan Koalisi Demokratik Kamboja mengusulkan tiga tahap rencana penyelesaian Perang Indocina 3. Tiga usul tersebut adalah melakukan gencatan senjata antara kedua belah pihak, diturunkannya pasukan penjaga perdamaian PBB untuk mengawasi penarikan pasukan Vietnam dari Kamboja, dan penggabungan semua kelompok bersenjata Kamboja ke dalam satu kesatuan. Usulan tersebut disetujui dan akan kembali dibahas dalam Jakarta Informal Meeting kedua. Pada 16-18 Februari 1989 pemerintah Indonesia dan ASEAN mengadakan jakarta Informal Meeting (JIM) II. Pada pertemuan ini dijabarkan berbagai kemajuan bersifat teknis sebagai tindak lanjut dan penyeragaman persepsi pada JIM I. Hasil pelaksanaan JIM I dan JIM II dilaporkan Menteri Luar Negeri Indonesia, Ali Alatas dalam KTT ASEAN di Brunei Darussalam pada 1989. Keberhasilan pelaksanaan JIM I dan JIM II berdampak positif bagi Indonesia. Keberhasilan tersebut meningkatkan cara pandang negara-negara ASEAN terhadap Indonesia.

Berdasarkan penjelasan di atas maka jawabannya adalah A.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

3

jeniah fajrin

Pembahasan lengkap banget

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Pemerintah Indonesia berperan dalam upaya penyelesaian konflik antara Kamboja dan Vietnam pada 1970-1980-an. Upaya pemerintah Indonesia tersebut dilakukan dengan cara ...

29

3.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia