Saat ini sudah banyak kajian terkait penggunaan batubara di Indonesia sebagai bahan bakar utama pembangkit listrik. Batubara dinilai tidak ramah lingkungan karena emisi gas yang dibuang menyebabkan tercemarnya udara. Selain itu, cadangan batubara di Indonesia juga makin menipis. Faktor-faktor tersebut menyebabkan Indonesia harus beralih menuju konsep EBT (Energi Baru Terbarukan) seperti memanfaatkan uranium sebagai PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir). Namun, banyak pihak yang khawatir dengan PLTN ini apabila sewaktu-waktu terjadi kebocoran dan terjadi ledakan dahsyat. Uji kelayakan terkait lokasi yang tepat untuk menghindari risiko kebocoran PLTN adalah ....

Pembahasan

Batubara yang sudah hampir habis serta tidak ramah lingkungan membuat Indonesia harus segera beralih kepada EBT, salah satunya adalah uranium sebagai sumber energi PLTN. Uranium memiliki potensi besar dalam menghasilkan listrik dan memiliki emisi/zat buangan yang relatif lebih rendah dibandingkan bahan bakar lain seperti minyak bumi dan batu bara sehingga aman bagi lingkungan.Namun kekhawatiran masyarakat akan bocornya reaktor nuklirdi lokasi pembangkit listrik yang bisa menimbulkan ledakan dahsyat hingga radiasi kanker masih menjadi hambatan utama dalam pemanfaatan energi ini. Oleh karena itu, uji kelayakan sangat diperlukan untuk membangunan PLTN. Terkait lokasi, PLTN harus dibangun pada wilayah yang minim risiko terjadinya gempa bumi, tsunami, gunung meletus, serta kondisi cuaca yang tidak mendukung lainnya (gelombang tinggi, dll). Oleh sebab itu, pemerintah saat ini terus mengkaji wilayah Kalimantan Barat untuk dijadikan sebagai wilayah PLTN pertama di Indonesia karena mendekati kriteria lokasi yang dibutuhkan. Jadi, jawaban yang tepat adalah B.