Berselimut debu-debu
Dan lagi-lagi rakyat termangu
Jutaan kepala tertunduk layu
Di bawah terang bulan di atas comberan
Realitas sosial yang digambarkan dalam puisi tersebut adalah ....
rasa sesal seseorang tidak akan mengubah suatu keadaan
persaingan antara dua raja dalam mengadu ilmu kesaktian
apabila para pemimpin bertikai, rakyat yang menanggung akibatnya
rakyat tertunduk layu karena kesejahteraan yang dijanjikan raja tak terwujud
kutukan untuk sesal dan kekuasaan para pejabat terlambat
M. Ayu
Master Teacher
Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Jakarta
Puisi adalah salah satu jenis karya sastra yang gaya bahasanya sangat ditentukan oleh irama, rima, serta penyusunan larik dan bait.
Terciptanya puisi tidak terlepas dari realita sosial. Realitas sosial adalah fakta/kenyataan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat.
Realitas sosial yang digambarkan dalam puisi tersebut adalah rakyat tertunduk layu karena kesejahteraan yang dijanjikan raja tak terwujud.
Realitas sosial tersebut tergambar pada larik "Dan lagi-lagi rakyat termangu" "Jutaan kepala tertunduk layu" dari kedua larik tersebut tergambarkan bahwa rakyat tertunduk layu.
Kemudian, alasan rakyat tertunduk layu tergambar pada larik "Di bawah terang bulan di atas comberan" frasa "di bawah terang bulan" menggambarkan keindahan berupa kesejahteraan layaknya terangnya bulan. Akan tetapi keindahan tersebut berada di atas comberan yang identik sebagai tempat yang tidak nyaman, sehingga keindahan terang rembulan (kesejahteraan) tidak dapat dinikmati menggambarkan janji yang tak terwujud.
Jadi, jawaban yang tepat adalah pilihan D.
545
5.0 (2 rating)
Clarissa Dewi Rif'Ani
RUANGGURU HQ
Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860
Produk Ruangguru
Produk Lainnya
Bantuan & Panduan
Hubungi Kami
©2022 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia