Kerajaan Kediri atau Panjalu merupakan kerajaan bercorak Hindu Buddha di Nusantara, terletak di Jawa bagian timur. Sejatinya, keberadaan kerajaan ini tidak bisa dilepaskan dari Kerajaan Kahuripan di bawah kekuasaan Raja Airlangga (1009-1042 masehi). Wafatnya Raja Airlangga, dengan menunjuk putrinya yang bernama Sanggramawijaya Tunggadewi untuk meneruskan tahta kekuasaan Kahuripan, berbuntut pecahnya kuasa Kahuripan menjadi dua. Sanggramawijaya menolak untuk memimpin kerajaan, dan lebih memilih untuk menjadi pertapa, karenanya dua putra lain dari Airlangga yakni Sri Samarawijaya dan Mapanji Garasakan, sepakat untuk membagi rata kekuasaan bekas Airlangga tersebut menjadi dua, yakni bagian barat untuk Sri Samarawijaya, kemudian diberi nama Kerajaan Kediri (Panjalu), dengan ibu kota Daha, dan bagian timur untuk Mapanji Garasakan, kemudian diberi nama Kerajaan Jenggala, dengan ibu kota tetap di Kahuripan.
Meski demikian, dalam Prasasti Turun Hyang berangka tahun 1044 masehi, dijelaskan bahwa telah terjadi perang saudara antara dua putera Airlangga tersebut, yang menyebabkan Kerajaan Jenggala runtuh pada tahun 1059 masehi, dan hanya menyisakan Kerajaan Kediri (Panjalu) sebagai kerajaan yang masih berdiri, dalam arti satu-satunya kerajaan yang merupakan keturunan asli dari Airlangga, yakni Sri Samarawijaya. Selain itu, pada periode tersebut ditemukan juga Prasasti Sirah Keting berangka tahun 1104 masehi, yang menyebutkan nama Sri Jayawarsa sebagai penguasa Kediri di periode tersebut.
Jadi, melihat keterangan di atas, opsi jawaban paling benar adalah E.