L'etat c'est moi merupakan simbol dari kekuasaan monarki absolut sejak masa pemerintahan Louis XIV, XV, dan XVI. Namun, yang paling penting adalah pada masa Louis XIV yang memerintah dengan sangat lama, yakni kurang lebih 72 tahun. Ia terkenal tegas kepada rakyatnya sehingga pada masa pemerintahannya meskipun sebagian rakyat membencinya, mereka takut dan segan karena Louis XIV memiliki kewibawaan, kharisma, religius, dan diktator dalam memerintah. Ia juga dikenal sebagai penganut Katolik yang taat, memerintah tanpa perdana menteri, memiliki kemampuan penyembuhan, dan menganggap dirinya adalah perwujudan Raja Matahari yang diinspirasi dari Dewa Apollo. Selain l'etat c'est moi yang berarti Negara adalah saya, Louis XIV menerapkan semboyan kerajaan monarki Perancis yang bernama "Un Roi, Une Loi, Une Foi" yang berarti Satu Raja, Satu Hukum, Satu Agama.
Louis XV melanjutkan pemerintahan ayahnya. Ia memerintah Perancis sekitar 59 tahun dan dalam pemerintahannya, ia diberikan gelar "Le Bien-Aime," yang artinya adalah "yang dikasihi'. Ia dikenal dengan raja yang dicintai oleh rakyat karena ia pernah sakit keras dan kemudian sembuh dan bangkit kembali menjadi raja yang memerintah atas kerajaannya. Hingga akhirnya kemenangan peperangan Austria yang mengalahkan Perancis membuatnya kehilangan daerah koloninya, sehingga terjadi ketegangan hubungan dengan Kerajaan Inggris. Kurangnya keahlian kepemimpinan membuat citranya buruk dan tewas dibunuh oleh rakyatnya yang pro pada pembentuk sistem parlemen Perancis.
Louis XVI memperparah citra bangsawan dan monarki atas Perancis. Ia dikenal tidak siap memimpin Perancis, Permaisurinya yang boros, pesta pora di lingkungan kerajaan, tidak adanya kewibawaan atas rakyatnya, dan pajak yang sangat tinggi dibebankan kepada rakyat. Semua hal tersebut menjadi latar belakang dari terjadinya Revolusi Perancis yang kemudian menggantikan semboyan l'etat c'est moi menjadi Liberte, Egalite, dan Fraternite (Kebebasan, Persamaan, dan Persaudaraan).
Jadi, jawaban yang tepat adalah D.