Iklan

Pertanyaan

Puncak kekuasaan raja yang absolut terjadi pada saat pemerintahan raja Louis XIV (1643-1715) yang terlihat dari ucapannya L’etat c’est moi , yang artinya...

Puncak kekuasaan raja yang absolut terjadi pada saat pemerintahan raja Louis XIV (1643-1715) yang terlihat dari ucapannya L’etat c’est moi, yang artinya...

  1. Negara merdeka

  2. Negara milik saya

  3. Saya adalah negara

  4. Negara adalah saya

  5. Saya ngatur negara

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

09

:

07

:

51

Klaim

Iklan

A. Jasmine

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Jakarta

Jawaban terverifikasi

Jawaban

jawaban yang tepat adalah D.

jawaban yang tepat adalah D.

Pembahasan

L'etat c'est moi merupakan simbol dari kekuasaan monarki absolut sejak masa pemerintahan Louis XIV, XV, dan XVI. Namun,yang paling penting adalah pada masa Louis XIV yang memerintah dengan sangat lama, yakni kurang lebih 72 tahun. Ia terkenal tegas kepada rakyatnya sehingga pada masa pemerintahannya meskipun sebagian rakyat membencinya, mereka takut dan segan karena Louis XIV memiliki kewibawaan, kharisma, religius,dan diktator dalam memerintah. Ia juga dikenal sebagai penganut Katolik yang taat, memerintah tanpa perdana menteri, memiliki kemampuan penyembuhan, dan menganggap dirinya adalah perwujudan Raja Matahari yang diinspirasi dari Dewa Apollo. Selain l'etat c'est moi yang berarti Negara adalah saya, Louis XIVmenerapkan semboyan kerajaan monarki Perancis yang bernama " Un Roi, Une Loi, Une Foi " yang berartiSatu Raja, Satu Hukum, Satu Agama. Louis XV melanjutkan pemerintahan ayahnya. Ia memerintah Perancis sekitar 59 tahun dan dalam pemerintahannya, iadiberikan gelar " Le Bien-Aime, " yang artinya adalah "yang dikasihi'. Ia dikenal dengan raja yang dicintai oleh rakyat karena ia pernah sakit kerasdan kemudian sembuh dan bangkit kembali menjadi raja yang memerintah atas kerajaannya. Hingga akhirnya kemenangan peperangan Austria yang mengalahkan Perancis membuatnya kehilangan daerah koloninya, sehingga terjadi ketegangan hubungan dengan Kerajaan Inggris. Kurangnya keahlian kepemimpinan membuat citranya buruk dan tewas dibunuh oleh rakyatnya yang pro pada pembentuk sistem parlemen Perancis. Louis XVI memperparah citra bangsawan dan monarki atas Perancis. Ia dikenal tidak siap memimpin Perancis, Permaisurinya yang boros, pesta pora di lingkungan kerajaan, tidak adanya kewibawaan atas rakyatnya, dan pajak yang sangat tinggi dibebankan kepada rakyat. Semua hal tersebut menjadi latar belakang dari terjadinyaRevolusi Perancis yang kemudian menggantikan semboyan l'etat c'est moi menjadi Liberte, Egalite, dan Fraternite (Kebebasan, Persamaan, dan Persaudaraan). Jadi, jawaban yang tepat adalah D.

L'etat c'est moi merupakan simbol dari kekuasaan monarki absolut sejak masa pemerintahan Louis XIV, XV,  dan XVI. Namun, yang paling penting adalah pada masa Louis XIV yang memerintah dengan sangat lama, yakni kurang lebih 72 tahun. Ia terkenal tegas kepada rakyatnya sehingga pada masa pemerintahannya meskipun sebagian rakyat membencinya, mereka takut dan segan karena Louis XIV memiliki kewibawaan, kharisma, religius, dan diktator dalam memerintah. Ia juga dikenal sebagai penganut Katolik yang taat, memerintah tanpa perdana menteri, memiliki kemampuan penyembuhan, dan menganggap dirinya adalah perwujudan Raja Matahari yang diinspirasi dari Dewa Apollo. Selain l'etat c'est moi yang berarti Negara adalah saya, Louis XIV menerapkan semboyan kerajaan monarki Perancis yang bernama "Un Roi, Une Loi, Une Foi" yang berarti Satu Raja, Satu Hukum, Satu Agama.

Louis XV melanjutkan pemerintahan ayahnya. Ia memerintah Perancis sekitar 59 tahun dan dalam pemerintahannya, ia diberikan gelar "Le Bien-Aime," yang artinya adalah  "yang dikasihi'. Ia dikenal dengan raja yang dicintai oleh rakyat karena ia pernah sakit keras dan kemudian sembuh dan bangkit kembali menjadi raja yang memerintah atas kerajaannya. Hingga akhirnya kemenangan peperangan Austria yang mengalahkan Perancis membuatnya kehilangan daerah koloninya, sehingga terjadi ketegangan hubungan dengan Kerajaan Inggris. Kurangnya keahlian kepemimpinan membuat citranya buruk dan tewas dibunuh oleh rakyatnya yang pro pada pembentuk sistem parlemen Perancis.

Louis XVI memperparah citra bangsawan dan monarki atas Perancis. Ia dikenal tidak siap memimpin Perancis, Permaisurinya yang boros, pesta pora di lingkungan kerajaan, tidak adanya kewibawaan atas rakyatnya, dan pajak yang sangat tinggi dibebankan kepada rakyat. Semua hal tersebut menjadi latar belakang dari terjadinya Revolusi Perancis yang kemudian menggantikan semboyan l'etat c'est moi menjadi Liberte, Egalite, dan Fraternite (Kebebasan, Persamaan, dan Persaudaraan). 

Jadi, jawaban yang tepat adalah D.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

47

Iklan

Pertanyaan serupa

Gambaran absolutisme raja Prancis dapat terlihat dari ungkapan Raja Louis XIV, LEtat, c'est moi yang berarri 'Negara adalah saya'. SEBAB Kekuasaan raja yang absolut telah membuat raja menjadi koru...

9

2.5

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia