Puisi merupakan jenis karya sastra yang berbentuk singkat, berisi kata-kata indah yang digunakan penyair untuk . mengekspresikan gagasan dan pikirannya. Hingga saat ini, puisi mengalami perkembangan yang pesat. Dengan demikian, puisi terbagi atas puisi lama dan puisi modem.
Pembedaan kedua jenis puisi ini berdasarkan aturan-aturan yang mengikatnya, baik cara penulisan maupun bentuknya. Jenis puisi yang memiliki atura-aturan yang mengikat adalah puisi lama. Adapun aturan tersebut meliputi jumlah kata dalam satu baris, jumlah baris dalam satu bait, jumlah suku kata dalam setiap baris, rima, dan irama. Adapun jenis puisi modern tidak terikat aturan-aturan tersebut sehingga penulisan dan bentuknya cenderung bebas.
Pada soal di atas, kita akan membahas tentang puisi baru. Jenis puisi baru berdasarkan bentuknya yaitu sebagai berikut.
- Distikon, yaitu puisi yang terdiri dari dua baris dan biasa disebut puisi dua seuntai.
- Terzina, yaitu puisi yang terdiri dari tiga baris atau biasa disebut puisi tiga seuntai.
- Quatrain, yaitu puisi yang terdiri atas empat baris dan biasa disebut puisi empat seuntai.
- Quint, yaitu puisi yang terdiri lima baris dan biasa disebut puisi lima seuntai.
- Sektet, yaitu puisi yang terdiri enam baris atau biasa disebut puisi enam seuntai.
- Septime, yaitu puisi yang terdiri atas tujuh baris atau puisi tujuh seuntai.
- Oktaf/Stanzia, yaitu puisi yang terdiri dari delapan baris dan disebut double kuatrain atau puisi delapan seuntai.
Setelah memahami jenis puisi baru tersebut, maka dapat kita analisis puisi di bawah ini.
Mendatang-datang jua (baris pertama)
Kenangan masa lampau (baris kedua)
Menghilang muncul jua (baris ketiga)
Yang dulu sinau silau (baris keempat)
Membayang rupa jua (baris kelima)
Adi kanda lama lalu (baris keenam)
Membuat hati jua Layu lipu rindu-sendu (baris ketujuh)
Sesuai analisis tersebut, maka puisi di atas merupakan jenis puisi septime. Di dalam opsi jawaban tidak terdapat pilihan yang benar.
Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah puisi septime.