Produk antibiotik penisilin oleh kapang Penicillium notatum dalam skala besar pada tahun 1940 menggunakan teknik fermentasi.
Penisilin sebagai obat antibiotik ditemukan oleh Alexander Fleming, seorang Profesor Bakteriologi di Rumah Sakit St. Mary di London. Pada awal September 1928, Fleming sedang memilah-milah cawan petri yang mengandung koloni bakteri Staphylococcus yang merupakan bakteri penyebab bisul, sakit tenggorokan dan abses. Pada salah satu cawan, Flaming memperhatikan sesuatu yang tidak biasa, karena ada satu bagian di cawan tersebut ditumbuhi koloni jamur. Area tersebut kemudian diidentifikasi sebagai strain langka Penicillium notatum, di mana seolah-olah jamur itu mengeluarkan sesuatu yang menghambat pertumbuhan bakteri. Selanjutnya, Fleming menemukan bahwa produk yang dihasilkan dari Penicillium notatum tersebut mampu membunuh berbagai bakteri berbahaya, seperti Staphylococcus, Streptococcus, Meningococcus dan Basil difteri. Produk tersebut merupakan penisilin.
Teknik fermentasi merupakan aplikasi dari metabolisme sel-sel mikroorganisme untuk mengubah bahan mentah menjadi berbagai macam produk yang bermanfaat. Sistem fermentasi penisilin menggunakan fed-batch, yaitu glukosa tidak langsung ditambahkan dalam jumlah banyak pada awal proses, dikarenakan berlebihnya glukosa pada awal proses akan menghambat kinerja kapang Penicillium notatum. Penggunaan metode fed-batch juga dikarenakan penisilin yang dihasilkan dari kapang merupakan metabolit sekunder, sehingga penggunaan metode ini akan memperpanjang fase stasioner dari kapang dan akan meningkatkan produksi penisilin. Reaktor dikondisikan suhu dengan pH 6-6,5.
Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah D.