Iklan

Iklan

Pertanyaan

Planet-planet terbentuk di Tatasurya karena adanya bagian dari Matahari di dekat sebuah bintang yang mahabesar. Sehingga kulit terluar dari Matahari terlepas dan membentuk planet-planet serta dipengaruhi oleh adanya proses pendinginan. Pendapat tersebut dikenal dengan ....

Planet-planet terbentuk di Tatasurya karena adanya bagian dari Matahari di dekat sebuah bintang yang mahabesar. Sehingga kulit terluar dari Matahari terlepas dan membentuk planet-planet serta dipengaruhi oleh adanya proses pendinginan. Pendapat tersebut dikenal dengan ....

  1. teori Kant

  2. teori Nebular

  3. teori Planetesimal

  4. teori Pasang surut

  5. teori Proto planet

Iklan

M. Bilqis

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Yogyakarta

Jawaban terverifikasi

Iklan

Pembahasan

Teori Nebula: Immanuel Kant . Menurut Kant, tata surya terbentuk oleh gumpalan kabut (nebula) yang terdiri atas bermacam-macam gas. Awalnya gas-gas di angkasa yang massanya besar menarik gas-gas yang massanya kecil yang berada di sekelilingnya hingga membentuk gumpalan gas yang menyerupai cakram. Gumpalan gas tersebut mengalami pemampatan dan penyusutan sehingga menyebabkan perputaran kabut menjadi makin cepat. Gumpalan kabut bermassa besar yang berada di pusat cakram menjadi Matahari, sedangkan gas-gas disekitarnya mengalami penuruann suhu dan menyusut membentuk planet-planet yang mengelilingi matahari. Teori Planetesimal. Teori planetesimal dikemukakan oleh dua orang sarjana Amerika, yaitu Chamberlin dan Moulton pada tahun 1905. Seperti halnya teori Kant-Laplace, Chamberlin dan Moulton juga beranggapan bahwa tata surya berasal dari kabut. Namun, berbeda dengan teori Kant-Laplace yang mengatakan gumpalan kabut berbentuk bola, Chamberlin dan Moulton menyatakan bahwa gumpalan kabut yang akan membentuk tata surya berbentuk spiral atau pilin sehingga disebut kabut pilin. Kabut pilin tersebut terdiri atas butiaran material pada yang disebut planetesimal. Tiap-tiap planetesimal mempunyai lintasan orbit yang bebas sehingga terjadi tumbukan antar planetisimal. Akibat tumbukan yang berualn dan adanya gaya gravitasi, terjadilah penumpulan planetesimal sehingga menjadi gumpalan yang lebih besar dan lebih mampat. Gumpalan terbesar berada di pusat kabut pilin dan menjadi matahari, sedangkan gumpalan-gumpalan yang lebih kecil menjadi planet-planet yang secara bersama-sama berevolusi terhadap matahari (beredar mengelilingi matahari). Teori pasang surut. Teori pasang surut pertama kali dikemukakan oleh Buffon (1707-1788). Menurut Buffon tata surya berasal dari materi matahari yang terlempar setelah bertabrakan doengan sebuah komet. Teori ini kemudian diperbaiki oleh Sir James Jeans dan Harold Jeffreys (1919). Jeans dan Jefferys mengemukakan bahwa ada sebuah bintang besar yang mendekati Matahari sehingga menyebabkan adanya efek pasang pada kabut Matahari. Bintang besar tersebut juga menimbulkan kekuatan yang dapat menarik dan melepaskan sebagian massa Matahari. Massa yang terlepas dari Matahari itu pecah dan berputar, selanjutnya secara perlahan mendingin menjadi planet-planet dan satelit-satelit seperti yang sekarang. Teori Awan Debu (Proto Planet). Dasar teori proto planet adalah bahwa matahari berserta planetnya (tata surya) berasal dari kabut gas. Kabut gas tersebut tersebar tipis-tipis di angkasa dalam jumlah yang sangat banyak. Karena adanya pengaruh gaya tarik antarmolekul dalam kabut gas tersebut, perlahan-lahan kabut gas menjadi gumpalan-gumpalan yang makin padat. Keadaan tersebut disebabkan oleh gerak gas yang berpusat tidak beraturan di dalam kumpulan kabut. Namun, secara perlahan gerak tersebut menjadi gerak berputar yang memipihkan dan memadatkan kabut. Salah satu gumpalan yang mengalami pemampatan di tengah, sedangkan gumpalan-gumpalan yang kecil hanyut di lingkungan sekitarnya. Gumpalan yang berada di tengah itulah yang dikenal sebagai Matahari. Sesuai dengan penjabaran di atas, maka jawaban yang tepat untuk teori yang menyebutkan adanya bagian dari matahri di dekat sebuah bintang yang besar adalah terori pasang surut.

  • Teori Nebula: Immanuel Kant. Menurut Kant, tata surya terbentuk oleh gumpalan kabut (nebula) yang terdiri atas bermacam-macam gas. Awalnya gas-gas di angkasa yang massanya besar menarik gas-gas yang massanya kecil yang berada di sekelilingnya hingga membentuk gumpalan gas yang menyerupai cakram. Gumpalan gas tersebut mengalami pemampatan dan penyusutan sehingga menyebabkan perputaran kabut menjadi makin cepat. Gumpalan kabut bermassa besar yang berada di pusat cakram menjadi Matahari, sedangkan gas-gas disekitarnya mengalami penuruann suhu dan menyusut membentuk planet-planet yang mengelilingi matahari.
  • Teori Planetesimal. Teori planetesimal dikemukakan oleh dua orang sarjana Amerika, yaitu Chamberlin dan Moulton pada tahun 1905. Seperti halnya teori Kant-Laplace, Chamberlin dan Moulton juga beranggapan bahwa tata surya berasal dari kabut. Namun, berbeda dengan teori Kant-Laplace yang mengatakan gumpalan kabut berbentuk bola, Chamberlin dan Moulton menyatakan bahwa gumpalan kabut yang akan membentuk tata surya berbentuk spiral atau pilin sehingga disebut kabut pilin. Kabut pilin tersebut terdiri atas butiaran material pada yang disebut planetesimal. Tiap-tiap planetesimal mempunyai lintasan orbit yang bebas sehingga terjadi tumbukan antar planetisimal. Akibat tumbukan yang berualn dan adanya gaya gravitasi, terjadilah penumpulan planetesimal sehingga menjadi gumpalan yang lebih besar dan lebih mampat. Gumpalan terbesar berada di pusat kabut pilin dan menjadi matahari, sedangkan gumpalan-gumpalan yang lebih kecil menjadi planet-planet yang secara bersama-sama berevolusi terhadap matahari (beredar mengelilingi matahari).
  • Teori pasang surut. Teori pasang surut pertama kali dikemukakan oleh Buffon (1707-1788). Menurut Buffon tata surya berasal dari materi matahari yang terlempar setelah bertabrakan doengan sebuah komet. Teori ini kemudian diperbaiki oleh Sir James Jeans dan Harold Jeffreys (1919). Jeans dan Jefferys mengemukakan bahwa ada sebuah bintang besar yang mendekati Matahari sehingga menyebabkan adanya efek pasang pada kabut Matahari. Bintang besar tersebut juga menimbulkan kekuatan yang dapat menarik dan melepaskan sebagian massa Matahari. Massa yang terlepas dari Matahari itu pecah dan berputar, selanjutnya secara perlahan mendingin menjadi planet-planet dan satelit-satelit seperti yang sekarang. 
  • Teori Awan Debu (Proto Planet). Dasar teori proto planet adalah bahwa matahari berserta planetnya (tata surya) berasal dari kabut gas. Kabut gas tersebut tersebar tipis-tipis di angkasa dalam jumlah yang sangat banyak. Karena adanya pengaruh gaya tarik antarmolekul dalam kabut gas tersebut, perlahan-lahan kabut gas menjadi gumpalan-gumpalan yang makin padat. Keadaan tersebut disebabkan oleh gerak gas yang berpusat tidak beraturan di dalam kumpulan kabut. Namun, secara perlahan gerak tersebut menjadi gerak berputar yang memipihkan dan memadatkan kabut. Salah satu gumpalan yang mengalami pemampatan di tengah, sedangkan gumpalan-gumpalan yang kecil hanyut di lingkungan sekitarnya. Gumpalan yang berada di tengah itulah yang dikenal sebagai Matahari.

Sesuai dengan penjabaran di atas, maka jawaban yang tepat untuk teori yang menyebutkan adanya bagian dari matahri di dekat sebuah bintang yang besar adalah terori pasang surut.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

318

Dian Sukma

Makasih ❤️

Farhan

jawaban nya kepotong

Dimas Jun

Jawaban tidak sesuai Pembahasan tidak lengkap Pembahasan terpotong Pembahasan tidak menjawab soal

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Mengapa terbentuknya bumi tidak dapat dilepaskan dari proses terbentuknya tata surya?

7

3.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia