Iklan

Pertanyaan

Perumusan Piagam Jakarta yang semula mengandung permasalahan dapat diselesaikan dengan bijak oleh elite politik Islam, karena .... tidak semua elite politik nasional mempunyai semangat kebangsaan yang sama mengedepankan semangat toleransi lebih bermakna daripada perpecahan terdapat persepsi yang berbeda terhadap hakikat Islam di kalangan elite politik menghargai pandangan perwakilan dari masyarakat Indonesia Timur

Perumusan Piagam Jakarta yang semula mengandung permasalahan dapat diselesaikan dengan bijak oleh elite politik Islam, karena ....

  1. tidak semua elite politik nasional mempunyai semangat kebangsaan yang sama
  2. mengedepankan semangat toleransi lebih bermakna daripada perpecahan
  3. terdapat persepsi yang berbeda terhadap hakikat Islam di kalangan elite politik
  4. menghargai pandangan perwakilan dari masyarakat Indonesia Timur
  1. jika pernyataan (1), (2), (3) benar

  2. jika pernyataan (1) dan (3) benar

  3. jika pernyataan (2) dan (4) benar

  4. jika pernyataan (4) benar

  5. jika semuanya benar

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

01

:

16

:

43

:

28

Klaim

Iklan

C. Sianturi

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Pembahasan

Pada 22 Juni 1945, Panitia Sembilan berhasil merumuskan naskah Rancangan Pembukaan UUD yang dikenal dengan Piagam Jakarta. Rumusan Piagam Jakarta semula mengandung permasalahan, tetapi akhirnya mampu diselesaikan. Dalam rancangan tersebut, sila pertama berbunyi “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”. Tujuh kata “... dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya ” mendapat tentangan dari perwakilan masyarakat Indonesia Timur. Penolakan masyarakat Indonesia Timur ini diwakili oleh Johannes Latuharhary, yang menyampaikan kepada Moh. Hatta di tanggal 18 Agustus 1945. Masyarakat Indonesia Timur mengancam akan mengundurkan diri dari negara RI, dan membentuk negara sendiri jika rumusan itu tidak diubah. Usulan tersebut ditampung Moh. Hatta, kemudian ia mendiskusikannya dengan K.H. Wahid Hasyim, salah satu anggota Panitia Sembilan. K.H. Wahid Hasyim mengatakan tidak apa-apa jika tujuh kata itu dicoret, begitu pun dengan H. Agus Salim.

Pada 22 Juni 1945, Panitia Sembilan berhasil merumuskan naskah Rancangan Pembukaan UUD yang dikenal dengan Piagam Jakarta. Rumusan Piagam Jakarta semula mengandung permasalahan, tetapi akhirnya mampu diselesaikan. Dalam rancangan tersebut, sila pertama berbunyi “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”. Tujuh kata “...dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” mendapat tentangan dari perwakilan masyarakat Indonesia Timur. Penolakan masyarakat Indonesia Timur ini diwakili oleh Johannes Latuharhary, yang menyampaikan kepada Moh. Hatta di tanggal 18 Agustus 1945. Masyarakat Indonesia Timur mengancam akan mengundurkan diri dari negara RI, dan membentuk negara sendiri jika rumusan itu tidak diubah. Usulan tersebut ditampung Moh. Hatta, kemudian ia mendiskusikannya dengan K.H. Wahid Hasyim, salah satu anggota Panitia Sembilan. K.H. Wahid Hasyim mengatakan tidak apa-apa jika tujuh kata itu dicoret, begitu pun dengan H. Agus Salim.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

1

Iklan

Pertanyaan serupa

Tujuan pemerintah kolonial Belanda membangun sekolah STOVIA, OSVIA, dan AMS di Indonesia adalah...

2

0.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02130930000

02130930000

Ikuti Kami

©2025 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia