Iklan
Pertanyaan
Bacalah esai berikut ini dengan saksama untuk menjawab soal nomor 20 s.d. 24!
Mungkinkah Pendidikan Menjadi Gratis?
Saat ini banyak sekali para calon pemimpin, baik pemimpin daerah maupun pemimpin pusat, yang menggadang-gadangkan akan memberikan pendidikan gratis bagi masyarakat. Mereka berjanji bahwa jika terpilih, mereka akan memberikan pendidikan layak secara gratis. Akan tetapi, di lapangan, wacana pendidikan gratis ini sangat mustahil untuk dilaksanakan karena tidaklah tepat. Wacana ini akan menemukan beberapa permasalahan yang akan terjadi di lapangan jika tetap dilakukan. Berikut ini adalah beberapa alasan yang menguatkan bahwa pendidikan gratis tidaklah tepat untuk dilaksanakan di negeri ini.
Kata gratis dalam wacana tersebut mengindikasikan bahwa tidak ada sepeser pun biaya yang harus dikeluarkan. Namun nyatanya, di sekolah tetap saja ada pungutan. Para siswa tetap akan dikenai biaya, seperti membeli baju olahraga, seragam, dan keperluan sekolah lainnya. Hal ini disebabkan bantuan yang diberikan hanya bantuan operasional, seperti biaya listrik, air, buku-buku pelajaran, dan lain-lain. Itu pun tidaklah cukup karena sekolah juga membutuhkan biaya operasional yang harus dikeluarkan setiap harinya, seperti biaya fotokopi, spidol, dan lain-lain. Oleh karena itu, sekolah pasti akan tetap menarik bayaran kepada siswanya. Jadi, kata gratis dalam wacana ini tidaklah tepat dan tidak lebih sebagai pemanis saja.
Jika digratiskan sekalipun, para pelajar tidak akan memiliki rasa tanggung jawab. Mereka akan seenaknya saja bersekolah karena mereka pikir sekolah tidak memerlukan pengorbanan sedikit pun. Lain halnya jika membayar, para siswa akan memiliki tanggung jawab yang sangat tinggi untuk belajar. Mereka akan serius mengikuti pelajaran di sekolah. Mereka akan berpikir, jika mereka tidak serius dalam belajar, mereka akan merugi.
Selanjutnya, jika pemerintah tetap berkomitmen dengan wacana pendidikan gratis, pemerintah akan mengucurkan dana yang besar. Yang menjadi permasalahan bukanlah besarnya dana itu, melainkan proses pencairan dana yang akan menimbulkan beberapa permasalahan. Pencairan dana biasanya dilaksanakan di pemerintah pusat sehingga untuk mencapai sekolah, dana itu harus melewati beberapa pos terlebih dahulu. Hal ini akan menciptakan peluang-peluang kejahatan. Akan ada oknum-oknum yang memotong dana itu dengan alasan biaya administrasi. Akibatnya, dana yang sampai di sekolah tidak lagi utuh. Pencairan dana ini pun prosesnya sangat lama, bisa berbulan-bulan, barulah sampai ke sekolah. Padahal, sekolah sangat membutuhkan biaya itu untuk membiayai keperluan operasional yang harus segera dibayar. Jika terjadi ketiadaan spidol, misalnya, pihak sekolah pasti meminta dana kepada murid dan akhirnya murid tetap membayar juga.
Berdasarkan alasan-alasan yang telah dijabarkan di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan gratis hanyalah janji-janji karena mustahil untuk dilaksanakan. Jika dilaksanakan pun, hal ini tetap akan tidak efektif. Hal ini di antaranya disebabkan dana yang diberikan pemerintah tidak akan cukup, siswa bisa menjadi tidak bertanggung jawab, dan prosesnya pun lama serta sulit. Oleh karena itu, wacana pendidikan gratis lebih tepat dan masuk akal jika diganti dengan pendidikan.
Sumber: https://www.kelasindonesia.com/, dengan pengubahan
Pertanyaan yang jawabannya terdapat dalam esai tersebut yaitu ....
Siapa oknum-oknum yang memotong danapemerintah?
Berapa orang pelajar yang bersikap seenaknya di sekolah gratis?
Bagaimana tanggapan para guru mengenai sekolah gratis ini?
Mengapa pendidikan gratis tidak tepat untuk dilaksanakan di negeri ini?
Kapan pemerintah mulai menyelenggarakan pendidikan murah?
Iklan
A. Rizky
Master Teacher
Mahasiswa/Alumni Universitas Indonesia
23
3.5 (2 rating)
Cardio C
Jawaban tidak sesuai
Iklan
RUANGGURU HQ
Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860
Produk Ruangguru
Bantuan & Panduan
Hubungi Kami
©2025 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia