Defisit anggaran pada awal kemerdekaan, mulai terjadi pada tahun 1950. Pada tahun ini, pemerintah mengalami defisit anggaran hingga Rp 5,1 Miliar dan terus berlangsung pada tahun-tahun berikutnya. Beberapa upaya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk mengatasi hal tersebut diantaranya ialah
1. Melaksanakan program Gunting Syafrudin
Program ini dilaksanakan pada tahun 1950, dengan cara memerintahkan kepada rakyat Indonesia untuk menggunting uang De Javasche Bank dan uang NICA yang memiliki nominal diatas Rp 2,5 menjadi dua bagian. Bagian kiri uang yang telah digunting berlaku sebagai alat tukar dengan nilai nominal separuhnya dan guntingan sebelah kanan menjadi surat obligasi yang dapat dicairkan tiga puluh tahun kemudian dengan bunga tiga persen pertahunya.
2. Melakukan Pinjaman
Program Gunting Syafrudin mendapatkan respon baik dari pemerintah Belanda, mereka menilai program tersebut merupakan program yang dapat berdampak baik kedepanya. Dengan optimisme tersebut, pemerintah Belanda bersedia memberikan dana pinjaman untuk pemerintah Indoensia sebesar Rp 200 juta.
3. Meningkatkan Ekspor
Perang Korea yang terjadi pada tahun 1950, berdampak pada terjadinya peningkatan ekspor barang Indonesia ke Korea. Hal ini menjadi kesempatan yang baik bagi Indonesia untuk terus meningkatkan ekspornya dalam upaya menurunkan angka defisit anggara di Indonesia.
4. Melakukan Perundingan Finek
Salah satu sumber defisit anggaran terbesar Indoensia adalah hasil kesepakan dari perundingan Konferensi Meja Bundar (KMB) yang mengharuskan Indonesia menanggung beban hutang Hindia Belanda sebesar 4,5 miliar gulden. Pada masa kabinet Burhanudin Harahap, pemerintah berupaya membatalkan hasil perundingan KMB melalui perundingan Finek (Finansial Ekonomi) yang dihadiri pemerintah Indonesia dan Belanda pada tahun 1956. Dengan begitu, pemerintah Indonesia bebas dari beban hutangnya.
Jadi, jawaban yang benar adalah D.