Iklan
Iklan
Pertanyaan
"Kang, kita harus benar-benar pergi dari sini?" Tanya Siti Halimah di sela tangisnya. "Tentu saja. Seperkasa apa pun perlawanan kita, ternyata tetap kalah melawan yang berkuasa. Kita ini hanya wong cilik, orang miskin," sahut Karjan sembari melihat ramah Lik Paijan yang siap diruntuhkan. Teriakan Lik Paijan masih terdengar menyayat hati. Lelaki tua itu merebut tali yang mengikat seekor sapi miliknya. Wajahnya memerah seperti nyaris terbakar, suaranya melengking-lengking menolak pengosongan rumahnya. Tetapi, perlawanan Lik Paijan pun percuma saja. Beberapa petugas berbadan tegap mengangkat tubuhnya. Melihat itu, tangis Siti Halimah semakin pecah. Dia mendekap Satriya Piningit lebih erat. "Akhirnya kita harus pergi dari rumah kita sendiri, Kang. Pergi dari kampung yang membesarkan kita," ucap Siti Halimah getir. "Iya, mau tak mau kita harus mengalah. Gusti Allah tidak tidur, Bune. Di tempat lain, semoga kita mendapat ladang rezeki yang lebih baik lagi," ujar Karjan.
Permasalahan yang terdapat dalam kutipan cerpen tersebut adalah ....
Iklan
W. Wahyuni
Master Teacher
Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Makassar
8
5.0 (3 rating)
Lintang Sinatriyo
Makasih ❤️
Iklan
Iklan
RUANGGURU HQ
Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860
Produk Ruangguru
Bantuan & Panduan
Hubungi Kami
©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia