Iklan

Iklan

Pertanyaan

Perlawanan rakyat Aceh terhadap Belanda merupakan perlawanan palinglama. Bagaimana strategi yang diterapkan Belanda untuk mengakhiri perlawanan tersebut?

Perlawanan rakyat Aceh terhadap Belanda merupakan perlawanan paling lama. Bagaimana strategi yang diterapkan Belanda untuk mengakhiri perlawanan tersebut?undefined 

  1. ...undefined 

  2. ...undefined 

Iklan

C. Susilo

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Jawaban

strategi yang digunakan pemerintah Belanda dalam menghadapi perlawanan rakyat Aceh ialah dengan melakukan strategi Devide Et Impera atau "politik pecah belah" sehingga membuat perlawanan menjadi lemah dan pemerintah Belanda dapat dengan mudah menaklukan perlawanan rakyat Aceh.

strategi yang digunakan pemerintah Belanda dalam menghadapi perlawanan rakyat Aceh ialah dengan melakukan strategi Devide Et Impera atau "politik pecah belah" sehingga membuat perlawanan menjadi lemah dan pemerintah Belanda dapat dengan mudah menaklukan perlawanan rakyat Aceh.undefined 

Iklan

Pembahasan

Pembahasan
lock

Perang Aceh dengan Belanda dimulai pada tahun 1873, perang terjadi setelah Aceh menolak permintaan Belanda untuk mengakui kedaulatan Belanda di wilayahnya. Disamping itu Hubungan Aceh dengan Kesultanan Usmani dan Inggris di Singapura,dicurigai oleh Belanda, bahwa Aceh sedang menghimpun kekuatan dari luar negeriuntukmenghalangi Belanda menguasai seleuruh Sumatera. Perang Belanda dan Aceh berlangsung cukup lama, namun Belanda tak kunjung berhasil menguasai Aceh, bahkan Belanda harus kehilangan salahsatu jenderalnya yang bernama Mayor Jenderal Kohler yang tewas di awal perang. Hal ini disebabkan karena strategi gerilya dan persatuan seluruh elemen rakyat yang solid membuat perlawanan Aceh menjadi sangatkuat dan sulit ditaklukan oleh Belanda. Menyadari kuatnya perlawanan rakyat Aceh, Belanda harus menggunakan strategi liciknya yaitumenyusupkan cendekiawan Belanda untuk mengetahui kelemahan rakyat Aceh. Gubernur MIliter Belanda, Joannes Benedictus Van Heutz, mengirimkan utusan yang bernama Dr. Cristian Snouck Hurgronje untuk mengamati kehidupan masyarakat muslim Aceh guna mengetahui kelemahanya dan melakukan tindakan apa saja yang harus dilakukan Belanda untuk menaklukanmasyarkat Aceh. Snouck adalah seorang cendekiawan Belanda yang mempelajari ajaran dan kehidupan berbagai agama, termasukia juga telah banyak mendalami tentang kehidupan masyarakat Islam dan fasih berbahasa Arab. Sehingga dalam melaksanakan misinya ia mudah berbaur dengan masyarakat muslim Aceh untuk memperoleh informasi. Bahkan dengan pengetahuan Islamnya ia masuk kedalam masyarakat Aceh dengan menyamar sebagai seorang ulama yang bernama Abdul Gaffar dan mahir berbahasa Arab. Hal ini membuat masyarakat samasekali tidak menaruh curiga kepada Snouck yang tengah menyamar sebagai utusan Belanda. Snouck melakukan pengamatanselama dua tahun. Setelah berhasil melakukan penelitian dan mendapatkan banyak informasi, Snouck menuliskan hasil peneletianya tersebut ke dalam buku yang berjudul " De Atjehers " yang berisi tentang kehidupan rakyat muslim Aceh dan nasihatkepada pemerintah Belanda untuk dapat menaklukan rakyat Aceh. saran tersebut diantaranya ialah : Mendirikan pangkalan tetap di Aceh Tidak berunding dengan para pimpinan gerilya Menerapkan strategi gerilya Senantiasa menghantam golongan ulama Menjalin hubungan baik dengan para bagsawan menunnjukan niatbaik dengan: Tidak membatasi peribadatan masyarakat muslim Aceh Memfasilitasi kegiatan keagamaan dengan mendirikan masjid, memfasilitasi kegiatan haji dan umrah. Membantu pekerjaan sosial Membangun irigasi Strategi ini mengakibatkan masyarakat Aceh menjadi terpecah belah menjadi beberapa golongan, yaitu golonganyang pro-Belanda dan golongan yang masih menentang Belanda. Strategi ini dekenal dengan sebutan "politik pecah belah" atau pemerintah Belanda menyebutnya sebagai strategi De vide Et Impera. Dengan kondisi terpecah belah menjadi beberapa golongan tersebut,dapat melemahkan perlawanan rakyat sehingga dapat dengan mudah ditaklukan oleh Belanda. Jadi, strategi yang digunakan pemerintah Belanda dalam menghadapi perlawanan rakyat Aceh ialah dengan melakukan strategi Devide Et Impera atau "politik pecah belah" sehingga membuat perlawanan menjadi lemah dan pemerintah Belanda dapat dengan mudah menaklukan perlawanan rakyat Aceh.

Perang Aceh dengan Belanda dimulai pada tahun 1873, perang terjadi setelah Aceh menolak permintaan Belanda untuk mengakui kedaulatan Belanda di wilayahnya. Disamping itu Hubungan Aceh dengan Kesultanan Usmani dan Inggris di Singapura, dicurigai oleh Belanda, bahwa Aceh sedang menghimpun kekuatan dari luar negeri untuk menghalangi Belanda menguasai seleuruh Sumatera. 

Perang Belanda dan Aceh berlangsung cukup lama, namun Belanda tak kunjung berhasil menguasai Aceh, bahkan Belanda harus kehilangan salahsatu jenderalnya yang bernama Mayor Jenderal Kohler yang tewas di awal perang. Hal ini disebabkan karena strategi gerilya dan persatuan seluruh elemen rakyat yang solid membuat perlawanan Aceh menjadi sangat kuat dan sulit ditaklukan oleh Belanda.undefined 

Menyadari kuatnya perlawanan rakyat Aceh, Belanda harus menggunakan strategi liciknya yaitu menyusupkan cendekiawan Belanda untuk mengetahui kelemahan rakyat Aceh. Gubernur MIliter Belanda, Joannes Benedictus Van Heutz, mengirimkan utusan yang bernama Dr. Cristian Snouck Hurgronje untuk mengamati kehidupan masyarakat muslim Aceh guna mengetahui kelemahanya dan melakukan tindakan apa saja yang harus dilakukan Belanda untuk menaklukan masyarkat Aceh.undefined 

Snouck adalah seorang cendekiawan Belanda yang mempelajari ajaran dan kehidupan berbagai agama, termasuk ia juga telah banyak mendalami tentang kehidupan masyarakat Islam dan fasih berbahasa Arab. Sehingga dalam melaksanakan misinya ia mudah berbaur dengan masyarakat muslim Aceh untuk memperoleh informasi. Bahkan dengan pengetahuan Islamnya ia masuk kedalam masyarakat Aceh dengan menyamar sebagai seorang ulama yang bernama Abdul Gaffar dan mahir berbahasa Arab. Hal ini membuat masyarakat samasekali tidak menaruh curiga kepada Snouck yang tengah menyamar sebagai utusan Belanda.undefined 

Snouck melakukan pengamatan selama dua tahun. Setelah berhasil melakukan penelitian dan mendapatkan banyak informasi, Snouck menuliskan hasil peneletianya tersebut ke dalam buku yang berjudul " De Atjehers" yang berisi tentang kehidupan rakyat muslim Aceh dan nasihat kepada pemerintah Belanda untuk dapat menaklukan rakyat Aceh. saran tersebut diantaranya ialah :

  • Mendirikan pangkalan tetap di Aceh
  • Tidak berunding dengan para pimpinan gerilya
  • Menerapkan strategi gerilya
  • Senantiasa menghantam golongan ulama
  • Menjalin hubungan baik dengan para bagsawan
  • menunnjukan niat baik dengan: 
    • Tidak membatasi peribadatan masyarakat muslim Aceh
    • Memfasilitasi kegiatan keagamaan dengan mendirikan masjid, memfasilitasi kegiatan haji dan umrah.
    • Membantu pekerjaan sosial
    • Membangun irigasiundefined 

Strategi ini mengakibatkan masyarakat Aceh menjadi terpecah belah menjadi beberapa golongan, yaitu golongan yang pro-Belanda dan golongan yang masih menentang Belanda. Strategi ini dekenal dengan sebutan "politik pecah belah" atau pemerintah Belanda menyebutnya sebagai strategi  De vide Et Impera. Dengan kondisi terpecah belah menjadi beberapa golongan tersebut, dapat melemahkan perlawanan rakyat sehingga dapat dengan mudah ditaklukan oleh Belanda.undefined 

Jadi, strategi yang digunakan pemerintah Belanda dalam menghadapi perlawanan rakyat Aceh ialah dengan melakukan strategi Devide Et Impera atau "politik pecah belah" sehingga membuat perlawanan menjadi lemah dan pemerintah Belanda dapat dengan mudah menaklukan perlawanan rakyat Aceh.undefined 

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

86

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Pasukan Marsose yang dibentuk pemerintah Belanda untuk menghadapi Aceh merupakan pasukan ...

11

5.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia